SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Seorang siswa SMK Al Husna Kota Tangerang berinisial Z syok mendapat teguran dari guru sekaligus wali kelasnya dengan cara yang dianggap tak semestinya. Teguran itu diterima lantaran siswa itu tidak masuk kelas tanpa keterangan selama beberapa hari. Z diminta oleh sang wali kelas untuk mengundurkan diri dari sekolah.
Hal itu dimulai ketika Z yang merupakan siswa kelas X jurusan Multimedia pada tanggal 14 Agustus 2023 mengirim pesan WhatssApp kepada wali kelas bahwa dirinya yang tidak masuk tanpa keterangan itu dikarenakan Z sakit terhitung mulai hari Kamis 10 Agustus hingga Senin 14 Agustus 2023. Wali kelas pun memperingatkan Z untuk menjaga kesehatan. Pasalnya Z sudah terlalu sering tidak masuk kelas.
Setelah itu, dari tanggal 15 hingga 21 Agustus 2023, Z pun masih tidak masuk sekolah tanpa keterangan sehingga wali kelas sepertinya hilang kesabaran melihat anak muridnya itu kerap tidak masuk lalu mengirim pesan kepada Z untuk segera menandatangani surat pengunduran diri dari sekolah.
Z yang melihat pesan dari gurunya itu syok lalu memberitahu kepada orang tuanya bahwa dirinya disuruh untuk mengundurkan diri dari sekolah. Orang tua Z yakni Zainal Alim menyayangkan atas tindakan yang telah dilakukan oleh sang guru. Pasalnya, pihak wali kelas tidak memberitahu kepada dirinya terlebih dahulu. “Saya kaget karena tiba-tiba saya dapat informasi bahwa anak saya disuruh mengundurkan diri tanpa konfirmasi ke saya terlebih dahulu,” ungkapnya.
Menurut Zainal, guru seharusnya tidak serta merta langsung menyuruh anaknya itu mengundurkan diri. Pasalnya, ada langkah-langkah prosedural yang berlaku seperti memberitahu kepada orang tua terlebih dahulu. “Seharusnya juga pihak guru sebelumnya konfirmasi dulu ke pihak sekolah terkait keputusan yang berlaku sesuai aturan di sekolah itu,”ucapnya. “Tapi yang terjadi wali kelasnya itu justru langsung menyuruh anak saya datang ke sekolah untuk menandatangani surat pengunduran diri,”jelasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMK Al Husna Akbar Satriana mengakui adanya kesalahan yang terjadi kepada guru Multimedia yang berinisial A. Kata dia, cara berkomunikasi A kepada Z dinilai kurang etis dengan menyuruh Z mengundurkan diri.
“Emang itu kesalahan prosedural, harusnya konfirmasi ke orang tua dulu, SP1, SP2 dan seterusnya. Karena disini memang ada tahapan-tahapan yang berlaku,”ujarnya. “Tapi tadi guru yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada keluarga siswa dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan saat ini masalah itu udah selesai,”sambungnya.
Dirinya pun sudah menegur guru tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. Untuk sanksi yang diberikan terhadap A saat ini masih berupa teguran dan kejadian itu menjadi bahan evaluasi pihak sekolah supaya tidak terulang kembali kedepannya. “Sekarang siswa tersebut sudah dipersilakan untuk melanjutkan aktivitas sekolahnya lagi dan pihak sekolah berharap agar ia lebih rajin lagi masuk kelas supaya tak ketinggalan pelajaran,”pungkasnya.
Ia pun menambahkan peraturan terkait kehadiran di sekolah tersebut, setiap siswa harus masuk minimal 90 persen kehadiran. Apabila terdapat siswa yang maksimal 3 kali tidak masuk tanpa keterangan, siswa tersebut akan mengulang lagi tahun depan. Selain itu, untuk izin atau sakit harusnya konfirmasi ke orang tua, bukan kepada siswa.(mg05)
Diskusi tentang ini post