satelitnews.com, TANGERANG—Masyarakat pesisir pantai Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah di Kecamatan Pakuhaji, Teluknaga dan Kosambi, diminta mewaspadai datangnya banjir Rob, Sabtu (11/1) ini. Peringatan itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, pihaknya memperkirakan akan terjadi banjir rob di sekitar tiga kecamatan tersebut. BPBD, kata Kosrudin, sudah berkoordinasi dengan para camat untuk bersiaga terhadap datangnya banjir rob tersebut.
“Memang prediksi kami, bulan ini akan ada banjir rob seperti biasa wilayah yang terdampak sepertinya Pakuhaji, Teluknaga, dan Kosambi. Tetapi kemungkinan banjir robnya tidak seberapa, paling hanya setinggi mata kaki atau betis,“ kata Kosrudin kepada Satelit News, Jumat (10/1).
Menurut Kosrudin, jika hanya banjir rob maka tidak terlalu berbahaya. Namun, yang sangat dikhawatirkan adalah banjir rob tiba berbarengan dengan meluapnya air sungai Cisadane. Apabila itu terjadi maka akan timbul banjir parah di wilayah Teluknaga, Pakuhaji, dan Kosambi.
“Yang berbahaya itu, dari laut air rob naik, lalu dari hulu atau dari Bogor juga naik. Itu yang berbahaya. Bisa lebih parah dari yang kemarin. Tetapi kita juga sudah mempersiapkan petugas dan perahu karet untuk mengantisipasi itu semua, “ tukasnya.
Sekretaris Kecamatan Pakuhaji, Yandri Permana mengatakan telah bersiaga dan memperingatkan para kepala desa untuk memberitahukan kepada warganya agar tetap siaga bencana. Sebab, jika hujan di Bogor tidak kunjung henti, maka dipastikan wilayah Pakuhaji akan terkena imbasnya. Menurut Yandri, di wilayah Pakuhaji sendiri kurang lebih ada 4 Desa yang disiagakan, diantaranya Kohod, Gaga, Kiaya Payung dan Laksana.
“Kita masih siaga, kalau hujan dari bogor tidak berhenti-berhenti, bisa jadi akan banjir lagi. Perahu karet sudah siap di pos damkar. Desa yang terdampak kurang lebih ada 4.,Kkita juga sudah meminta kepada para kades agar menyampaikan kepada warganya untuk tetap siaga bencana, “ katanya.
Camat Teluknaga Supriadinata mengatakan warga di wilayahnya sampai saat ini masih belum terbebas dari ancaman banjir yang melanda pada Rabu (1/1). Maka sampai saat ini, pihaknya masih selalu siaga dan memperingatkan kepada warga untuk tetap waspada. Menurut dia, di Kecamatan Teluknaga sendiri ada 9 desa yang terkena dampak .anjirN namun 4 diantaranya selalu menjadi langganan jika air sungai Cisadane meluap.
“Sebenarnya bencana kemarin saja masih belum selesai sepenuhnya. Kami masih terbayang dengan bencana itu, tetapi kami sudah memperingatkan, dan terus bersiaga. Kalau luapan Cisadane biasanya ada 4 desa yang akan terdampak yakni Desa Pangkalan, Tanjung Burung, Teluknaga, Kampung Melayu Barat, “ katanya.
Menurut Supriadinata, banjir tahun 2020 ini menjadi tantangan semua masyarakat Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Banjir tahun ini cukup besar dampaknya.
Kata Supriadinata, penyebab banjir ada tiga faktor, yang pertama faktor alam, ke dua faktor kelalaian masyarakat, dan yang ke tiga faktor kelemahan aturan. Dia juga berharap, prediksi BPBD tidak terjadi, sehingga masyarakat tidak merasakan banjir lagi.
“Ya ini memang manjadi tantangan untuk kita semua agar selalu berbenah kedepannya, sebenarnya banjir itu ada tiga faktor satu karena alam, ke dua karena kelalaian masyarakat yang membuang sampah sembarangan , dan yang ke tiga karena kelemahan aturan contoh sungai menjadi kewenangan balai besar, maka ketika ada usulan akan menjadi lambat penanganannya, beda ceritanya bila menjadi kewenangan pemerintah derah maka akan cepat penanganannya, “ tambahnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post