SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Bakal calon wali kota Tangerang, Sachrudin hingga saat ini belum mendapatkan pendamping (wakil), dan partai koalisi di Pilkada Kota Tangerang 27 November mendatang. Hal itu pun disoroti. Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul.
Menurutnya, Sachrudin sebagai bakal calon Walikota sangat terbuka lebar. Terlebih, pendaftaran pasang calon ke KPU masih lama, akhir Agustus.
“Ya wajar kalau dia (Golkar) jual mahal. Agustus kan masih lama, pendaftaran pasang calon sampai tanggal 29, kan itu,” ujarnya.
Kata Adib, hal tersebut merupakan bagian dari strategi golkar. Menurutnya, strategi yang diterapkan partai Golkar baik Pilgub Banten maupun untuk Pilwalkot Tangerang memang sengaja dijalankan partai berlambang pohon beringin.
“Orang membuat dinamika manuver dilihatin aja tuh ama Golkar. Tapi saya tidak yakin kalau kemungkinan Sachrudin tidak dapat perahu. Menurut saya dari 100 persen, 95 persennya saya yakin dia dapat perahu,” ucapnya.
“Ini karena semata-mata Golkar sedang memainkan peran aja, biarin aja orang manuver dan sebagainya. Ayunan politik sedang dikerjakan Golkar,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, partai-partai politik di Kota Tangerang membentuk koalisi mendukung pasang calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tangerang Fadlo-Fadhlin, yang digagas oleh Gerindra, mengajak PKS, PAN, PKB, PPP dan PSI.
Sementara tersisa partai Golkar, Demokrat dan PDIP. Meski hingga kini PKS belum juga ketuk palu dukung Faldo-Fadhlin, walau di Banten sendiri PKS telah mendukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah lewat Koalisi Banten Maju (KBM).
Meski begitu, Adib berpandangan, secara matematis koalisi yang terbentuk sekarang ini (KBM) belum serta merta akan menjamin tetap solid.
“Emang koalisi itu gak bisa berantakan? Bisa saja koalisi yang sudah terbentuk itu dikocok ulang, bisa berantakan,”ujarnya.
Pasalnya, koalisi (KBM) yang digagas partai Gerindra baik di Pilwalkot Tangerang bahkan untuk Pilgub Banten itu, kata Adib, masih cair masih dinamis.
“Karena kalau 29 Agustus (pendaftaran calon) masih lumayan lama sih. Bisa-bisa beberapa jam sebelum daftar ke KPU baru deklarasi, bisa aja,” tuturnya.
Di sisi lain, dosen Fisip UNIS Tangerang ini juga melihat bila terjadi koalisi antara Golkar dan PDIP maka akan kuat. Militansi kader Golkar dan PDIP sudah teruji.
“Militansi kader-kader Golkar PDIP itu kuat. Saya memprediksi akan linier (Banten dan Kota Tangerang). Makanya saya bilang Golkar seandainya jadi sama PDIP, kuat menurut saya walaupun dua partai,” pungkasnya. (hafiz)