SATELITNEWS.COM, LEBAK–Ratusan perempuan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, memiliki tradisi langka dan unik. Sebab, kaum Hawa yang sudah berumah tangga ini setahun sekali akan melakukan mandi bareng dengan membawa alat rumah tangga di sungai yang mengalir. Kegiatan yang disebut sudah turun temurun tersebut sebagai rasa syukur dan berharap keberkahan di acara adat setempat.
Tradisi mandi bareng ala perempuan di Desa Citorek Kidul, merupakan rangkaian kegiatan Seren Taun masyarakat Citorek Kidul usai melakukan panen bumi. Mandi bareng tersebut namanya Neres. Neres merupakan kegiatan yang sudah menjadi budaya warga khususnya kaum perempuan.
Neres hanya bisa dilakukan oleh perempuan yang sudah berumah tangga. Kain yang digunakan merupakan sarung biasa dan mandi pada umumnya. Mereka membersihkan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak cuma itu, pada kegiatan mandi bareng itu mereka akan membawa alat-alat rumah tangga untuk dibersihkan.
Menurut penjelasan Kepala Desa (Kades) Citorek Kidul, Sumarta, peserta Neres bisa mencapai 300 orang bahkan bisa lebih. “Neres, dilakukan setahun sekali pada kegiatan Seren Taun Citorek Kidul untuk membersihkan badan dan alat rumah tangga,” kata Sumarta, Selasa (15/10/2024).
“Neres ini membersihkan badan alat rumah tangga secara kompak, agar benar-benar bersih sebelum alat tersebut dijadikan alat memasak dan menyimpan makan sebelum dibawa ke kesepuhan. Selanjutnya, setelah terkumpul makanan tersebut dibagi atau ditukar agar semua warga bisa mencicipi makanan sesama warga setempat,” kata Sumarta menjelaskan makna dari kegiatan mandi bareng tersebut.
Neres yang merupakan budaya turun temurun yang diperkirakan ratusan tahun dan sudah melekat dan mendarah daging di warga Desa Citorek Kidul. Dan tradisi ini akan terus jaga sampai waktu lama karena terus ditanamkan kepada warga yang belum menikah.
“Kegiatan ini (Neres) dilakukan oleh para orang tua, nah anak-anaknya melihat dan itu akan jadi motivasi mereka untuk terus meneruskan budaya tersebut. Karena, ini adalah harta dan tahta serta budaya turun temurun,” tuturnya.
“Harapan kami di kegiatan Serentan Taun ini, semuanya bisa menimbulkan keberkahan buat keluarga di kesepuhan Citorek kidul, dan ke depannya tradisi ini bisa terus terjaga dan tidak terkikis adat modernisasi,” imbuhnya.
Salah seorang peserta Neres, Rukiyah mengatakan, Neres merupakan rangkaian kegiatan serentak tahun pasca memanen padi. Neres merupakan acara ibu-ibu yang bisa di ikuti semua warga khusunya yang sudah berumah tangga. “Neres istilahnya ya syukuran habis panen (memanen hasil bumi) agar hasil panennya nanti membawa kenerkahan. Dan harapan kami di tahun ini hasil panen melimpah dan subur,” singkatnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post