SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Seorang anak bernama Bagas (9) warga Kampung Kadu RT10/RW04, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa tewas tenggelam di saluran air atau drainase pergudangan Bizzlink, Sabtu (28/12). Diduga, korban tenggelam saat sedang mencari ikan bersama 7 teman-temannya.
Salah satu security dikawasan Pergudangan Bizzlink, Rohman (34) mengatakan, saat dirinya sedang melakukan patroli pada Sabtu (28/12) sekitar pukul 15:10 wib. Rohman, melihat beberapa anak berteriak, meminta tolong karena temannya, bernama M. Bagas tersebut tenggelam disaluran air.
” Saat saya melihat saluran air, ada seorang anak sudah tenggelam. Dan, langsung mengangkatnya ke daratan, ” kata Rohman kepada Satelit News, Sabtu (28/12).
Setelah diangkat kedaratan, korban yang bernama Bagas ini sudah dalam keadaan meninggal dunia. Pihaknya langsung menghubungi pihak Kepolisian Sektor Cikupa.
” Saat diangkat, korban sudah meninggal dunia. Saya langsung hubungi pihak Kepolisian Cikupa, untuk tindak lanjutnya, ” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Cikupa, AKP Johan Armando membenarkan, bahwa seorang anak bernama M. Bagas (9) meninggal dunia, karena tenggelam disaluran air dikawasan pergudangan Bizzlink. Saat ini, korban telah dibawa kerumahnya untuk dikebumikan.
” Iya betul. Jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan. Korban merupakan warga Kampung Kadu RT10/RW04, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, ” kata Kapolsek Cikupa, AKP Joha. Armando.
Lanjut Johan, berdasarkan keterangan saksi dan teman-teman korban. Bahwa, awalnya Bagas (korban) bersama 7 temannya, yang bernama Ardi (12), Erki (10), Noval (13), Iki (9), Suel (9), Ega (8), dan Dimas (12) sedang mencari ikan, disaluran air pergudangan Bizzlink. Saluran air tersebut, terdapat air dengan ketinggian 40 cm.
” Jadi mereka sedang mencari ikan, dengan mengikuti aliran drainase pergudangan. Namun, semakin kedepan air tersebut semakin dalam, ” katanya.
Saat sedang asik mencari ikan, beberapa anak melihat Bagas tengah tenggelam. Diduga, terlalu ketengah dan ketinggian air sulit dijangkau. Teman-teman Bagas, sempat hendak menolong korban, namun karena air yang cukup dalam, mereka tidak berani dan akhirnya meminta pertolongan kepada warga dan pengguna jalan yang melintas. Namun sayang, karena terlalu lama mendapat pertolongan. Korban meninggal dunia setelah mendapat pertolongan.
” Awalnya, teman-temannya ini sempat mau menolong korban. Tapi karena terlalu dalam, mereka tidak berani, akhirnya meminta pertolongan warga dan para pengguna jalan, sampai akhirnya ada security yang menolong korban. Tetapi, disayangkan korban sudah meninggal, ” tandasnya.
Johan menghimbau kepada masyarakat, khususnya kepada para orang tua. Untuk, selalu memberikan pengawasan yang ketat kepada anak-anaknya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, menimpa anak-anak.
” Saya menghimbau, kepada para orang tua. Untuk, selalu mengawasi anak-anaknya, agar hal-hal tidak diinginkan, tidak terjadi, ” himbaunya. (alfian)
Diskusi tentang ini post