SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Sesuatu yang tak diperjuangkan, tak akan dimenangkan, karena proses adalah sebuah keniscayaan yang harus dilalui dalam sebuah kehidupan.
Kata mutiara itu, pantas untuk menggambarkan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh M. Hasyim Fauzi (22), seorang pemuda asal Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pemenang nominasi Sutradara Terbaik dan Cinematographer Terbaik, serta Film Terbaik dalam ajang “Fesival Film Banten 2021”, belum lama ini.
Judul film yang diproduksinya “Ngalindur”, yang dihasilkan dalam waktu singkat yaitu dua hari satu malam. Dalam film itu, ia memotret kehidupan santri di era milenial dan mengedepankan pariwisata di Pandeglang dan Banten.
“Alhamdulillah, ini sebuah penghargaan yang sangat berharga buat saya, dan pengalaman yang tak dapat saya lupakan,” kata Hasyim, Senin (22/11/2021).
Pria yang masih duduk sebagai mahasiswa di Institut Seni Budaya Bandung semester VII ini mengatakan, keinginannya untuk mengikuti festival film itu sangat kuat, sekaligus menguji kemampuan dan kreativitasnya.
Makanya, dengan keterbatasan yang dimilikinya, selain menulis skenario, ia juga mempersiapkan durasi produksi dan persiapan lainnya, dalam waktu yang sangat singkat.
“Durasi film maksimal 5 menit,” tandasnya.
Menurutnya, melalui film itu ia ingin menyampaikan kepada masyarakat (penonton) bahwa ada banyak destinasi wisata religi di Pandeglang, Banten ini. Masyarakat, khususnya kalangan milenial ujarnya, harus mengetahui itu.
“Intinya, jalan cerita dalam film itu, terinspirasi dari pengalaman saya pribadi. Karena, Alhamdulillah saya pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes), di Menes,” ujarnya lagi.
Kedepan dirinya berharap, pariwisata di Pandeglang dan Banten semakin maju dan berkembang. Yang tentunya kata Hasyim, perlu di dukung dengan promosi yang ditingkatkan lagi.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Pandeglang, Imron Mulyana mengatakan, apa yang dihasilkan oleh Hasyim juga menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
“Kreatifitas semacam ini harus terus dikembangkan. Karena, mempromosikan wisata melalui film, juga efektif sebagai salah satu media promosi,” ungkap Imron.
Pria yang akrab disapa Boim ini juga menambahkan, kedepan pihaknya akan berusaha membina dan mengembangkan dunia ekonomi kreatif (ekraf) di daerahnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post