satelitnews.com, SUMUR—Sebanyak 35 warga dari tiga desa dilarikan ke Puskesmas karena diduga mengalami keracunan setelah menyantap bubur keliling, Sabtu (28/12). Warga Desa Kertajaya, Tunggaljaya dan Desa Cigorondong Kecamatan Sumur, Pandeglang dibawa ke Puskesmas Sumur untuk mendapatkan perawatan.
Hingga kemarin (29/12), para korban keracunan masih mendapatkan perawatan dari pihak Puskesmas. Saking banyaknya korban, ruangan Puskesmas tidak cukup menampung mereka. Sebagian korban terpaksa dirawat di atas tikar seadanya.
Korban keracunan paling banyak berasal dari Desa Cigorondong. Sebanyak 31 warga desa tersebut, sebagian merupakan anak-anak, dirawat di Puskesmas Sumur. Mereka yakni Rendi (12), Enci (35), Kiki (23), Albian (6 bulan), Egi (17), Jeswita (12), Sifa (8), Nahza (2,1 tahun), Peni (10), Fakih (5), Rafi (2), Alika (3), Dasuki (66), M Alek (2), Alifa (3), Siti Nuralisah (14), Maryati (28), Teti (13), Esih (70), Suharjani (32), Anita (8), Tiar (14), Gias (11), Patimah (8), Rusmini (19), Lusi (14), Sarimah (32), Vina (12), Yunengsih (29), Penidelia (10), dan Pathan (10).
Di Desa Kertajaya, hanya ada dua orang yang menjadi korban yakni Abdul (3) dan Alamsah (33). Begitu juga di Desa Tunggaljaya hanya dua orang yakni, Dadan (40) dan Eneng Yuli (36).
Salah seorang warga, Adi Suhardi mengatakan, dugaan keracunan berawal dari tetangganya yang mengalami mual-mual, pusing dan muntah. Tetangganya itu langsung dilarikan ke Puskesmas Sumur untuk diperiksa.
“Saya kira hanya tetangga saja yang merasakan mual, pusing dan muntah, eh ternyata banyak yang ke Puskesmas dengan keluhan yang sama. Tau-tau sudah banyak aja di Puskesmas,” kata Adi saat dihubungi lewat telepon selulernya, Minggu (29/12).
Menurut Adi, dugaan keracunan bubur muncul lantaran seluruh korban mengkonsumsi bubur yang dijual keliling.
“Katanya sih keracunan bubur pak Juhed. Untuk kebenarannya saya juga tak tahu. Tapi itu ada sekitar 35 orang dari Desa Kertajaya, Tunggaljaya dan Desa Cigorondong,” jelasnya.
Hingga kemarin sore, warga yang keracunan itu dirawat di Puskesmas Sumur. “Iya sampai sekarang masih banyak yang dirawat di Puskesmas,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Sumur, Ceppy Diana Wahyu membenarkan kejadian tersebut. Bahkan kata dia, pihaknya langsung bergerak cepat menangani semua pasien yang diduga keracunan bubur tersebut.
“Yang kami tangani sampai saat ini jumlahnya ada 35 orang. Keracunan yang dialami warga diduga disebabkan pasca mengkomsumsi bubur ayam. Gejalanya yakni mengalami mual-mual, pusing, muntah dan buang air besar,” katanya.
Untuk memastikan penyebab keracunan, pihaknya sudah mengamankan bubur ayam dan muntahan dari warga. Nantinya jelas dia, itu untuk sampel pemeriksaan secara laboratorium.
“Nanti diperiksanya sampel itu di laboratorium yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes). Jadi nanti itu ditanganinya oleh Dinkes Pandeglang,” ungkapnya.
Sementara, untuk mengantisipasi agar penjual bubur ayam tersebut tidak diamuk massa atau keluarga korban yang keracunan, pihak Polsek Sumur langsung mengamankan Juhed (42) warga Kampung Dayeh Mangseh, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur.
Kapolsek Sumur, AKP Supardi mengatakan, saking banyaknya warga yang keracunan membuat pihaknya langsung bergerak melakukan evakuasi terhadap warga dan langsung mengamankan tukang bubur ayam tersebut.
“Kami amankan tukang bubur yah. Kenapa diamankan, karena khawatir dengan banyaknya korban yang keracunan. Khawatir mereka emosi kepada tukang bubur tersebut,” katanya.
Menurut Supardi, dari keterangan tukang bubur, bahwa dia seperti hari-hari biasanya berjualan bubur. Juhed sudah 8-9 tahun berjualan bubur. “Dari keterangannya, tukang bubur seperti hari-hari sebelumnya berjualan,” tandasnya. (nipal/gatot)
Diskusi tentang ini post