SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Kepala Desa Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Hasan Nudin memberangkatkan puluhan orang guru mengaji di wilayahnya. Menariknya, guru ngaji diberangkatkan dengan menggunakan uang dari gaji ditambah uang pribadinya. Tercatat, ini bukanlah kali pertama melakukan tindakan serupa.
Di tengah sulitnya ekonomi yang melanda tidak banyak yang bisa dilakukan. Namun siapa sangka, Hasan Nudin malah memberangkatkan guru mengaji di wilayahnya tersebut untuk pergi ke tanah suci.
Keberangkatan tersebut dia lakukan rutin secara berkala pertahunnya. Sampi saat ini setidaknya sudah 20 orang guru mengaji dia berangkatkan.
Kata Hasan di Jumat (21/10/2022) ini dirinya memberangkatkan 7 orang jamaah umroh ke tanah suci.
“Di desa saya ada 60 orang guru mengaji. Dan sudah diberangkatkan sebagiannya,” ujarnya.
Kata dia pemberangkatan guru mengaji ini dilakukan sejak tahun 2013 lalu. Dirinya juga menggunakan uang dari hasil gajinya sebagai kades ditambah dengan uang pribadinya sebagai pengusaha.
“Biayanya dari uang gaji saya, jadi gini gaji saya 4 juta perbulan selama 12 bulan berarti 48 juta jadi uang itu yang saya pakai untuk memberangkatkan umroh gratis, dulu biaya umroh Rp 25 juta, Sekarang ini jika biaya umroh Perorang Rp 32 juta, nanti sisanya saya tambahkan lagi semua dari kantong pribadi saya,” ujar kades.
Ayah dua anak yang memiliki pasangan bernama Ria Nur Ijirah mengaku awalnya istri dan anaknya kaget dengan pola kepemimpinan yang dijalankan selama menjadi kepala desa Kosambi Timur, Kabupaten Tangerang. Namun lambat laun mereka (keluarga) akhirnya mengerti dan malah lebih bersemangat untuk membantu masyarakat.
“Istri dan anak-anak saya, saya latih bagaimana menumbuhkan kepedulian sesama, saya melatih keluarga melalui perbuatan (action,red) bukan dengan kata-kata, saat saya berbuat untuk masyarakat saya ajak anak dan istri saya,” tuturnya.
Cita-cita luhurnya, dari 60 guru mengaji yang sudah terdata di wilayahnya, Hasan Nudin ingin seluruhnya berangkat ibadah umrah. Hingga saat ini berarti sudah 27 guru mengaji yang diberangkatkannya ke tanah suci lewat kantong pribadinya tersebut.
“Guru mengaji ini yang harusnya dirangkul, Ulama dan Umaro harusnya bergandeng tangan, harapan saya sederhana saja, setelah pulang ketanah air, para guru mengaji ini dapat semakin lebih baik lagi dalam mendidik murid-muridnya terutama dalam bidang agama,” tukasnya. (made)