SATELITNEWS.COM, SERANG—Jumlah kebutuhan hewan kurban di Banten diprediksi mengalami peningkatan dari 60.488 ribu hewan pada tahun lalu menjadi 73.442 ribu tahun ini.
Kenaikan permintaan itu terjadi pada empat jenis hewan kurban seperti sapi (14 persen), kerbau (15 persen), kambing (22 persen) dan domba (23 persen).
Dari jumlah itu, potensi perputaran ekonomi di Provinsi Banten selama musim Idul Adha diperkirakan mencapai Rp400,6 miliar.
Prediksi itu diungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid dalam diskusi yang diselenggarakan Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, di KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (25/5).
Dia mengatakan, besaran potensi perputaran uang itu terdiri dari penjualan sapi potong dengan proyeksi kebutuhan sebanyak 15.316 ekor yang perputaran uangnya mencapai Rp260,3 miliar dengan asumsi harga perekornya Rp17 juta.
Kemudian untuk kerbau sebanyak 1.341 ekor dengan potensi perputaran uang sebanyak 26,8 miliar dengan asumsi harga per ekor Rp20 juta.
Lalu untuk kambing sebanyak 30.522 ekor dengan potensi perputaran uang sebanyak Rp61 miliar dengan asumsi harga per ekor Rp2 juta dan terakhir domba sebanyak 26.263 ekor dengan potensi perputaran uangnya mencapai Rp52,5 miliar dengan asumsi harga per ekor Rp2 juta.
“Dengan adanya momen itu, kita harapkan juga bisa berdampak positif pada perekonomian daerah dan penurunan angka inflasi di Provinsi Banten,” kata Agus.
Dari puluhan ribu kebutuhan hewan kurban itu, Provinsi Banten belum bisa memenuhi kebutuhan dari stok yang ada. Hanya kambing dan kerbau yang ketersediaannya masih cukup terjaga dengan baik.
“Untuk sapi hampir 80 persen tambahannya dari Lampung, sisanya NTB, NTT dan pulau Jawa, serta domba itu dari Lampung dan Jawa. Sisanya cukup tersedia dari proyeksi ketersediaan dari Provinsi Banten,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, terkait dengan potensi sebaran Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Provinsi Banten saat ini sudah zero kasus. Meski demikian, pihaknya terus melakukan pengawasan kebersihan kandang serta mengatur secara ketat terkait keluar masuk hewan ke Provinsi Banten.
“Jadi kita melakukan cek point, dan kita juga memeriksa terkait administrasinya. Kemudian juga kita mempersiapkan pengawasan hewan kurban, memonitor ketersedian dan kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak peternak,” ungkapnya.
Agus juga sudah membuat jadwal untuk melakukan meninjau langsung ke lapak-lapak hewan kurban, hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah memberikan kenyamanan baik bagi pemilik lapak maupun masyarakat yang akan membeli hewan kurban.
“Dengan kita hadir di lapak itu diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi pemilik lapak maupun masyarakat, kita mengawal SOP yang telah ditentukan,” katanya.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Setda Provinsi Banten Beni Ismail menyampaikan Pemprov Banten akan mengatur dan melayani masyarakat dalm persiapan Idul Adha.
“Banyak hal yang dilakulan oleh Pemprov Banten terutama melalui Dinas Pertanian yang secara teknis bagaimana pengaturan penjualan hewan kurban, rumah pemotong hewan dan pelaksanaan pemantauan serta pemeriksaan hewan kurban,” ujarnya.
Dikatakannya, pemeriksaan terhadap hewan kurban tersebut harus dapat menjadi perhatian bersama, dimana pada tahun lalu wabah PMK menjadi soroton saat menjelang Idul Adha.
“Pemeriksaan hewan kurban ini perlu dilakukan untuk pemutusan penyakit PMK,” tandasnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post