SATELITNEWS.COM, LEBAK—Warga Kampung Cidadap, Desa Gunung Kendeng, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, dibuat resah oleh segerombolan lutung yang menyerang permukiman. Jumlahnya yang tidak sedikit itu diduga lantaran primata dengan nama ilmiah Trachypithecus itu sedang mencari makanan.
Berdasarkan informasi, lutung-lutung yang berwarna hitam dengan ekor panjang hampir tiap hari berkeliaran di kampung tersebut. Kehadiran puluhan hewan tersebut kerap merusak fasilitas rumah seperti jendela dan tanaman warga. Bahkan, tak jarang lutung tersebut menyerang warga.
Babinsa Gunung Kendeng, Kecamatan Gunung Kencana, Sertu Iwan Santoso kepada SatelitNews.Com menceritakan kehadiran lutung tersebut sudah membuat resah warga. Sebab, binatang yang dikenal dengan nama lain langur itu merusak rumah, pertanian dan dikhawatir memakan korban jiwa.
“(Jumlahnya) Lutung kurang lebih 60 ekor. Hingga saat memang korban warga tidak ada, hanya merusak kaca dan cendela,” kata Sertu Iwan, Minggu (29/9/2024). Kata Iwan, kejadian penyerangan lutung terhadap pemukiman warga bukan kali pertama. Diduga, segerombolan lutung itu tengah mencari makanan akibat lahan Perhutani banyak yang ditebang.
“Kejadian pertama sudah hampir 5 bulan yang lalu, tapi sejak itu hampir setiap minggu datang terus ke rumah warga Kampung Cidadap. Kayanya akibat lahan perhutani ditebang dan kekurangan makanan,” tutur Iwan. Menurutnya, Lutung tersebut sering merusak jendela warga yang terbuat dari kaca. Salah satunya rumah Saminan yang dipakai untuk kegiatan magrib mengaji.
“Saya sudah menghubungi BNPB di kecamatan tetapi tidak ada tindaklanjut, terus kemarin saya sudah menghubungi pihak Damkar katanya disampaikan ke BKSDA tapi belum ada juga respon hingga sekarang,” katanya. “Kalau terus-terusan dibiarkan takut menyerang anak kecil. Apalagi sampai menelan korban jiwa akibat lutung,” ujarnya.
Camat Gunung Kencana, Firman Arif Hidayat melalui telepon selulernya membenarkan adanya peristiwa lutung yang menyerang permukiman warga di wilayah tugasnya. Kata Firman upaya untuk mencegah itu sudah dilakukan. “Yang pertama pernah kita laporkan ke BPBD, kalau ngga salah sudah ke lapangan BKSDA ngecek. Untuk yang terbaru kita belum ada laporan,” kata Firman.
Firman pun tak menampik kejadian monyet yang menyerang rumah warga tersebut diduga hendak mencari makanan, dampak ekosistem yang berkurang akibat lahan yang tengah digarap Perhutani. “Ada sebagian kawasan hutan Perhutani mungkin sedang penebangan yang membuat ekosistem mungkin berkurang. Setelah peremajaan ditanam kembali oleh perhutani mudah-mudahan aman lagi,” tuturnya. “Khawatirnya jenis monyet yang dilindungi, dan khawatir ada tindakan kekerasan dari warga, kita imbau ketika masyarakat akan mengusirnya diminta secara halus,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post