SATELITNEWS.ID, TANGERANG-Diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, sebuah gudang peti mayat di Kampung Ciapus, Desa Panongan, Kecamatan Panongan ludes terbakar, Rabu (16/3) dini hari. Kerugian ditaksir mencapai Rp 700 juta.
Salah satu saksi yang bernama Kucang (52) mengatakan, awal mula kejadian tersebut, ketika dia baru bangun tidur, kaget melihat api yang berkobar cukup besar membakar gudang peti mayat. Menurutnya, lokasi kebakaran itu sangat dekat dengah rumahnya.
“Kebetulan rumah saya di depan gudang peti mayat, pas bangu tidur melihat api berkobar besar membakar gudang peti mayat, ” kata Kucang kepada Satelit News, Rabu (16/3).
Lanjut Kucang, melihat api yang sudah berkobar dengan besar membakar gudang, sontak dia langsung membangunkan temannya yang tidur dirumahnya. Lalu keduanya mencoba untuk memadamkan api yang membakar gudang, menggunakan peralatan seadanya.
“Saya langsung membangunkan teman saya, dan mencoba memadamkan api menggunakan ember dan air seadanya,” ujarnya.
Karana sulit untuk padam, dia langsung melaporkan hal itu kepada pihak Kepolisian Sektor Panongan dan Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang.
” Pukul 04.30 WIB, akhirnya tiba tiga unit pemadam kebakaran dan langsung berjibaku dengan api untuk dipadamkan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, petugas Damkar langsung mencoba memadamkan api yang sudah membumbung tinggi membakar gudang peti mayat tersebut.
Kata Munir, setelah berusaha keras untuk memadamkan api, akhirnya tim petugas Pemadam Kebakaran berhasil memadamkan api pada pukul 07.00 WIB
“Api berhasil dipadamkan pukul 07.00 WIB, setelah dibantu oleh polisi dan warga sekitar,” jelasnya.
Kata Munir, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka, hanya saja pemilik gudang mengalami kerugian sebesar Rp700 juta. Menurutnya, kebarakan diduga diakibatkan puntung roko.
“Pemilik mengalami kerugian Rp700 juta, dan api diduga isebabkan oleh puntung roko yang dibuang sembarangan,” pungkasnya. (alfian/aditya)