SATELITNEWS.COM, SERANG – Provinsi Banten, berhasil memperbaiki prestasi di bidang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX tahun 2024. Meski belum mampu merebut posisi juara umum, setidaknya dengan masuk posisi sembilan besar nasional, merupakan sebuah hasil usaha maksimal dari ikhtiar yang selama ini dilakukan.
Ajang bergengsi dua tahun sekali itu, dilaksanakan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dengan juara umum disabet oleh tuan rumah yang berhasil mengumpulkan poin sebanyak 579.
Kemudian disusul DKI Jakarta, dengan posisi urutan kedua dengan jumlah poin sebanyak 478, dan juara ketiga Provinsi Jawa timur dengan 275 poin.
Sedangkan Provinsi Banten, berada diurutan sembilan besar dengan total poin yang dikumpulkan sebanyak 72 poin, terpaut 10 poin dari Sumatera Utara yang berada di posisi delapan besar dengan 84 poin. Kemudian yang berada di posisi 10 besar diisi oleh Kep. Riau dengan 67 poin.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, mengapresiasi atas prestasi terbaik yang berhasil diraih oleh 47 kafilah Provinsi Banten tersebut. Menurutnya, prestasi itu merupakan sebuah capaian yang luar biasa dan Mudah-mudahan kedepan akan terus membaik.
“Bersyukur atas prestasi yang semakin membaik. Sebuah pencapaian yang luar biasa,“ kata Al Muktabar, usai menghadiri Penutupan MTQ Nasional XXX Tahun 2024, di Stadion Kadrie Oening Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2024) malam.
Turut hadir dalam penutupan MTQ Nasional, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendi, Wakil Menteri Agama, Syaiful Rahmat Dasuki, Ketua Umum LPTQ Nasional, Kamarudin Amin, Ketua Dewan Hakim, Said Agil Husin Al-Munawar, Ketua Dewan Pengawas, Nasarudin Umar, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Achmed bin Essa Al-Hazmi, serta Kepala Kanwil Kemenag dari seluruh Indonesia.
Puncak perolehan juara tertinggi yang diraih Pemprov pada saat MTQ nasional XXVI, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2016 silam.
Pada MTQ nasional 2018, posisi Banten digeser oleh DKI Jakarta yang menyabet juara umum pada MTQ XXVII, yang dilaksanakan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Banten sendiri, harus rela berada di posisi juara II. Posisi Banten terpental jauh pada MTQ XXVIII tahun 2020, yang berada pada posisi juara ke-7,
Meski demikian, lanjutnya, lebih penting dari itu, esensi dari MTQ ini adalah bagaimana kita bisa menjalankan apa-apa yang dimaktubkan dalam Alquran itu, pada kehidupan kita sehari-hari, sebagai pemandu jalan kita agar selamat dunia dan akhirat.
“Kita memesankan kepada seluruh kafilah agar menjaga stamina dan kesehatannya. dalam setiap lomba itu ada menang dan kalah itu sudah sunnatullah. kita berikhtiar untuk menang tentunya. di luar dari itu semoga semua yang kita cita-citakan dapat terwujud,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Agama telah menetapkan 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan. Sejumlah mekanisme pelaksanaan MTQ Nasional dilakukan berbasis aplikasi, antara lain pendaftaran melalui e-MTQ, penerapan e-Maqra, dan penilaian dengan menggunakan e-Scoring.
Cabang MTQ ke-30 ini meliputi Musabaqah Tilawah Al Qura’n, Musabaqah Qiraah Al Qura’n, Musabaqah Hafalan Al-Qur’an, Musabaqah Tafsir Al Qur’an, Musabaqah Fahmil Al Qur’an, Musabawah Syarhil Al Qur’an, Musabaqh Kalighrafi Al Qur’an, dan Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al Qur’an.
MTQ Nasional XXX tahun 2024 di Kalimantan Timur dibuka pada 8 September 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo dan ditutup Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy mengatakan, penyelenggaraan MTQ merupakan upaya nyata dalam membangun karakter bangsa terutama bagi generasi muda.
“Mudah-mudahan melalui MTQ ini, kita bisa menyiapkan, mendidik dan membiasakan generasi muda untuk mencintai, menghayati, memahami dan mengamal Al Quran,” imbuhnya.
Wakil Menteri Agama, Syaiful Rahmat Dasuki, mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mempelajari Al-Qur’an.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus mempelajari Al-Qur’an, bukan hanya dari sisi tilawah, tetapi juga tafsir, tajwid, dan maknanya,” ujar Wamenag.
Menurutnya, dengan pemahaman yang mendalam terhadap Al-Qur’an, masyarakat akan mampu menghadapi tantangan zaman dan menjawab berbagai persoalan kehidupan dengan landasan ajaran yang kuat.
“Nilai-nilai universal yang terkandung dalam Al-Qur’an seperti keadilan, kasih sayang, persaudaraan, dan perdamaian harus senantiasa kita implementasikan dalam masyarakat,” ucapnya.
Wamenag menambah, MTQ akan memberikan kontribusi nyata bagi pembentukan generasi yang Qur’ani, yakni generasi yang cerdas secara intelektual, berakhlak mulia, dan berkepribadian Islami.
“MTQ juga merupakan upaya kita untuk meningkatkan literasi Al-Qur’an di kalangan masyarakat. Membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur’an harus menjadi bagian dari budaya umat Islam,” jelas Wamenag.
Wamenag juga berharap, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan MTQ di masa mendatang. (luthfi)
Diskusi tentang ini post