SATELITNEWS.COM, SERANG – Ratusan pelaku Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kabupaten Serang, diberikan pembinaan dan pelatihan cara mempromosikan produk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang. Hal itu dilakukan, guna memastikan keamanan pangannya untuk di perjualbelikan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Serang, Istianah Hariyanti mengatakan, dilakukanya pembinaan ini karena Dinkes mendapatkan Dana Alokasi Khusus Pengawasan Obat dan Makanan (DAK POM), untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku PIRT.
Pembinaan sudah berjalan dua tahun, yang mana saat ini merupakan tahun kedua.
“Kita sudah membina pelaku PIRT yaitu, pangan yang diolah di tingkat rumah tangga, kemudian dia dikemas dan bisa diperjualbelikan secara umum,” ujarnya, Selasa (3/12/2024).
Istianah menuturkan, pada tahun lalu, pihaknya sudah latih 70 pelaku PIRT untuk keamanan pangannya, kemudian sudah membina langsung turun ke lapangan, melihat mereka proses pengolahannya, bahannya dari mana dan sebagainya, termasuk pembinaan tentang label dan sebagainya.
Sedangkan untuk saat ini, kata Istianah, adalah untuk evaluasi apakah sudah dipatuhi oleh para pelaku PIRT atau belum, maka dilakukan.
Dari hasil evaluasi tersebut, sudah cukup banyak kemajuan yang sebelumnya bentuk label asal-asalan saat ini labelnya sudah sesuai.
”Mereka yang tadinya tidak tahu informasi nilai gizi, sekarang mereka sudah tahu, dan mereka sudah banyaklah mematuhi standar-standar atau aturan terkait dengan standar PIRT,” ujarnya lagi.
Diakui Istianah, produk PIRT sudah sangat luar biasa, yang mana banyak jenisnya, kualitasnya bagus sudah terbina sesuai standar kesehatan. Tapi sayangnya, iklannya atau mempromosikannya melalui media sosial itu belum dilakukan.
“Mudah-mudahan, dengan kegiatan ini bisa membantu mereka promosi, sehingga produk pangan yang aman, yang bermutu dan bernilai gizi tinggi ini bisa dikonsumsi masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya.
Adapun beberapa produk PIRT, kata Istianah, diantaranya ada hashimi, kerupuk tike dari akar umbi arawa, kemudian emping masih jadi produk andalan di Kabupaten Serang yang kualitasnya tinggi dibanding dengan mungkin emping-emping dari daerah lain.
Kemudian, ada beberapa produk dari ikan termasuk rumput laut, keripik pisang dan beberapa yang sudah mulai membuat abon.
”Jadi untuk keamanan pangan, mutu gizinya itu dari kami (dinkes) yang melakukan pembinaan lebih ke aspek kesehatannya. Sedangkan kalau sisi usahanya dari Diskoumperindag dan Diskominfosatik dari sisi promosinya, jadi kita gandengan tangan semua sektor untuk bisa memajukan PIRT di Kabupaten Serang,” pungkasnya.
Sementara, Sub Koordinator Penyehatan Lingkungan Bidang P2P Dinkes Kabupaten Serang, Maman Karyuman, mengajak para pelaku PIRT untuk bis memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk yang dihasilkan.
Terlebih, melalui Radio Serang Gawe FM milik Pemkab Serang. ”Para pelaku PIRT, harus memanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempromosikan melalui media sosial,” tuturnya.
Diketahui, jumlah pelaku PIRT yang sudah masuk atau terdaftar sekitar 300 PIRT, melalui aplikasi OSS atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik) yang sinkron dengan Badan POM.
”Dari jumlah sekitar 300 pelaku PIRT itu, sudah kami bina pada Tahun 2023 lalu sebanyak 70 pelaku PIRT, dan Tahun 2024 ini sebanyak 100 pelaku PIRT. Mudah-mudahan, tahun depan ada lagi,” imbuhnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post