SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Wakil Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang Hardiansyah menanyakan efektivitas agenda bursa kerja yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang. Pasalnya, tidak terdapat kejelasan jumlah pelamar yang diterima bekerja melalui bursa kerja.
“Harusnya dibuka begitu (data pekerja yang diterima),” ujarnya, Minggu, (22/11). Dia menuturkan, banyak laporan peserta bursa kerja tidak mendapatkan tindak lanjut dari lamaran yang diajukan. “Job fair itu cuma dibuka, lamaran (pekerjaan) diambil, kemudian ditumpuk aja,” katanya.
Dia menuturkan, banyak lowongan fiktif yang diada-adakan oleh perusahaan. Padahal perusahaan tidak sedang membuka lowongan pekerjaan. Hal itu dapat dilihat dari jumlah lowongan pekerjaan saat bursa kerja dengan penerimaan karyawan di perusahaan setiap tahunnya. “Banyak lowongan fiktif yang sebenarnya nggak ada lowongan. Coba cek di perusahaan yang tiap tahun buka lowongan ada tidak penerimaannya,” terangnya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Dinas Ketenagakerjaan Wilopo Tetuko meminta para pelamar yang sebelumnya telah melamar pekerjaan melalui bursa kerja virtual dapat bersabar. Sebab, harus melalui proses seleksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan. “Virtual job fair ini, diharapkan juga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sehingga dapat membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya mengklaim kalau terus melakukan monitoring soal warga yang berhasil lolos dari bursa kerja ini. Namun dia tidak mengetahui jelas jumlahnya.
“Jadi kan inikan perusahaan banyak yang menyimpan lowongan pelamar untuk sewaktu-waktu dipanggil lagi. Karena kan kebutuhan mereka juga kita memfasilitasi,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post