SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tekad dan kegigihan Halimah Tusadiah yang begitu kuat membuatnya bisa mewujudkan apa yang diinginkan sejak lama. Cita-cita menjadi seorang guru yang awalnya terlihat mustahil dia raih karena terlahir dari keluarga kurang mampu, akhirnya bisa tergapai.
Halimah Tusadiah adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Ma’mun dan Marsiti, warga Kampung Tukang Kajang RT 02 RW 02 Desa Rawa Rengas Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. Dia menempuh pendidikan dasarnya di salah satu sekolah dasar negeri yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di PGRI Rawa Rengas.
Pada saat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ayahnya meminta agar dia tak berhenti. Menurut sang ayah, biaya sekolah menengah atas lumayan mahal.
Namun dia kukuh untuk bersekolah lagi. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Halimah mendaftarkan diri di SMAN 12 Kabupaten Tangerang serta mengikuti tes hingga akhirnya lolos. Halimah mendapatkan beasiswa selama satu semester karena pada saat SMP ia sering menjadi juara kelas.
Di masa SMA, wanita kelahiran Tangerang 29 April 1989 itu bertemu sosok guru yang dikaguminya. Guru bernama Usman itu mengatakan bahwa Halimah pantas untuk menjadi guru.
Dari situ ia termotivasi. Setelah lulus SMA dia bekerja. Uang hasil dari bekerja tersebut ia kumpulkan untuk kuliah.
Halimah kemudian mendaftarkan diri untuk kuliah di STKIP Kusuma Negara Jakarta. Baru menginjak bangku kuliah, ia mengajar di SMP Al Fikri dan TK Puspa Bangsa. Selang satu tahun ia pindah mengajar di SMA Nusantara Global, SMA Babussalam, SMP PGRI Kosambi dan SMP Bhakti Ananda. Sebagai seorang guru, perempuan berusia 32 itu pernah mengajar mata pelajaran bahasa inggris, ilmu pengetahuan sosial, agama dan seni budaya.
“Senang menjadi seorang guru karena kita sebagai guru juga sama seperti siswa setiap hari terus belajar lagi dan lagi. Apalagi bagi saya lulusan pendidikan PKN juga harus mampu menguasai berbagai mata pelajaran,”ujar ibu dari Wildan Ahmad Zulkarnain dan Rindu Nadin Adisty tersebut. (mg3/gatot)
Diskusi tentang ini post