SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Viral video pasien diduga Covid – 19, dilarikan ke RSUD Berkah dengan pengawalan ketat para tenaga medis menggunakan perlengkapan total, seperti masker dan lainnya. Video itu tersebar luas di dunia maya, atau media sosial (Medsos). Hal itu, membuat warganet bertanya-tanya kebenarannya dan tidak sedikit yang panik.
Selain itu, ada juga yang mempertanyakan pasien lainnya berbeda Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yang mendapat perawatan yang sama. Akan tetapi dari dua dugaan itu, satu diantaranya belum bisa dinyatakan terpapar COVID-19. Namun, satu pasien lainnya sudah dinyatakan negatif (tidak terpapar).
Pihak Call Center COVID-19 Pandeglang, dr Bela menyatakan, pasien yang diisolasi ke RSUD Berkah Pandeglang itu belum bisa dipastikan terpapar COVID-19. Saat ini katanya, sudah dilakukan tata laksana.
Ditambahkannya, pasien itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang sudah terpapar COVID-19. Soal kaitan video yang beredar, yang terlihat ada dua orang petugas medis yang menggunakan pakaian lengkap menurutnya, hal itu dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Jadi terkait dengan alur pengambilan pasien, ada pelaporan dari wilayah tertentu ada yang diduga, dan kami melakukan penjemputan. Satu orang yang diduga, sudah dilakukan tata laksana di RSUD berkah Pandeglang. Pasien ini tidak bepergian, tapi kontak dengan orang yang dalam pemantauan. Yang memang orang dalam pemantauan tersebut, pulang bepergian dari Malaysia,” kata dr. Bela, Senin (16/3).
Katanya, mengenai gejala yang saat ini diderita pasien, terjadi sesak pada pernafasan dan batuk. Akan tetapi, pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Sebab lanjutnya, proses dari penelitian hanya bisa dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Jakarta.
Begitu juga, tim medis RSUD Berkah Pandeglang hanya bisa melakukan pengambilan sampel saja. “Gejala mengalami batuk, ada gejala sesak. Makanya dilakukan tata laksana, untuk dilakukan perawatan dan rujukan ke RSUD Berkah. Ini belum positif yah pak, dan kami belum melakukan laboratorium. Karena, kami paling bisa melakukan sampel, dan nanti kami kirim ke tim Litbang yang ada di Jakarta. Yang dalam pengawasan itu, karena sudah melakukan bepergian dari daerah yang terpapar,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Raden Dewi Setiani menegaskan, yang beredar itu baru suspek karena batuk, pilek dan demam usai pulang dari bandara menjemput neneknya. “Jadi belum tentu terjangkit COVID-19, hanya saja kami melakukan antisipasi bekerja sesuai SOP. Saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi (RSUD Banten,red),” ungkap Dewi.
Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang yang juga selaku juru bicara Pimpinan Daerah, Tb Nandar Suptandar menambahkan, bahwa isu yang berkembang soal salah seorang warga di salah satu kecamatan yang berbeda, pulang dari Taiwan itu sakit bukan akibat Corona.
“Jadi secara jelasnya, yang ini dinyatakan negatif. Kami minta kepada semua pihak, agar tetap tenang dan waspada. Kami juga mengingatkan hati-hati ketika mendapatkan informasi, harus di cek terlebih dahulu kebenarannya,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post