SATELITNEWS.COM, SERANG–Kekeringan di Provinsi Banten, terus meluas. Hal itu, merupakan dampak dari kemarau panjang yang puncaknya diprediksi oleh BMKG terjadi pada bulan Agustus 2023 ini. Sedangkan puncak El Nino, diprediksi terjadi pada bulan September 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat, kekeringan itu merata hampir di seluruh daerah di Provinsi Banten, terutama wilayah penyuplay pertanian seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Kepala BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, selain pada sektor pertanian dampak kekeringan itu juga terjadi pada suplay air bersih masyarakat yang menjadi berkurang. Walhasil, banyak warga yang meminta bantuan pengiriman air bersih kepada BPBD.
“Permintaan air bersih yang cukup tinggi itu terjadi di Kabupaten Lebak. Semula hanya 12 kecamatan, tapi sekarang naik menjadi 27 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 200,” kata Nana, Rabu (23/8/2023).
Meskipun pasokan permintaan air itu terus dilakukan oleh BPBD, namun Nana meminta semua elemen untuk sama-sama bekerja dalam menangani persoalan kebutuhan pasokan air besih ini. Karena jika hanya mengandalkan BPBD, masih terbentur dengan keterbatasan.
“Kalau kita bergandengan tangan, bersama-sama, Insya Allah akan bisa lebih mudah,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Nana, pihaknya juga sudah berkordinasi kaitannya dengan rencana dilakukannya modifikasi cuaca untuk wilayah Provinsi Banten. “Suratnya sudah disampaikan beberapa waktu lalu. Nah, kita setiap hari Rabu melakukan Rakor bersama terkait penanganan dampak kemarau panjang dan el nino,” tambahnya.
Diungkapkan Nana, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh BMKG, BRIN dan TNI AU, untuk wilayah di Provinsi Banten rencananya akan dilakukan modifikasi cuaca antara tanggal 24 – 27 Agustus 2023.
“Untuk ketepatan waktunya kita masih menunggu, karena itu perhitungannya ada di mereka. Tapi di rentang waktu itu, bintik-bintik air hujan itu sudah muncul. Mungkin karena jawa Barat sudah dilakukan modifikasi cuaca lebih dulu,” ucapnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menambahkan, dirinya terus melakukan komunikasi dengan BNPB terkait penanganan dampak kemarau panjang dan el nino ini. Hal itu dilakukan untuk memastikan Provinsi Banten bisa segera dilakukan intervensi modifikasi cuaca.
“Kita juga sudah mempersiapkan sedini mungkin dampak yang ditimbulkan dari ini,” katanya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post