SATELITNEWS.COM, SERANG–Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/9/2023) lalu, yang membahas rencana pembangunan moda transportasi publik Mass Rapid Transit (MRT) fase III yang akan dikembangkan dari Cikarang, Bekasi sampai Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Proyek MRT fase III ini, terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama, sepanjang 33,76 km dari Kembangan hingga Ujung Menteng. Kemudian tahap dua sepanjang 50,3 km yang terdiri dari Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km yang menghubungkan dari Balaraja sampai Karang Tengah. Sedangkan untuk lintas timur (Bekasi) sepanjang 20,43 km yang menghubungkan Medan Satria sampai Cikarang.
Al Muktabar mengungkapkan, skema pembiayaan proyek MRT ini melibatkan pemerintah dan konsorsium swasta melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Informasi yang dihimpun, pembagian skema pembiayaan itu terdiri dari 70 persen anggarannya dialokasikan oleh pemerintah dan 30 persen dari sektor swasta dari total anggaran biaya sekitar Rp160 Triliun.
“Kita akan mempersiapkan apa saja dalam rangka mendukung pengembangan itu, baik dalam bentuk peraturan atau jika dimungkinkan dalam bentuk pembiayaan,” kata Al.
Al menilai, pengembangan moda transportasi publik MRT itu sangat penting sekali dikembangkan, terutama di daerah-daerah perkotaan dimana perkembangan kendaraan pribadi sudah tinggi sekali seperti di wilayah Tangerang Raya.
“Makanya Presiden Jokowi melakukan langkah cepat untuk mengatasi kepadatan itu, salah satunya dengan menggiatkan moda transportasi publik,” ujarnya.
Selian itu, dengan menggiatkan penggunaan moda transportasi publik, dapat mengurangi tingkat polusi udara yang dalam kurun beberapa bulan terakhir kondisinya sudah mulai memburuk, terutama di daerah-daerah anglomerasi Jabodetabek.
“Salah satu penyumbang polusi udara itu dari sektor transportasi. Makanya jika ini kita kembangkan otomatis akan dapat mengurangi tingkat polusi udara,” ujarnya lagi.
Ada 14 stasiun pemberhentian yang rencananya akan dilewati, pertama di Balaraja pada km 0+000, kemudian Cibadak pada km 2+020 sepanjang 2,020 m, Pasir Gadung pada km 4+200 sepanjang 2,180 m, Otonom pada km 6+100 sepanjang 1,900 m, Bunder pada km 8+600 sepanjang 2,500 m.
Kemudian stasiun Kadu pada km 11+300 sepanjang 2,700 m, Perumnas pada km 13+700 sepanjang 2,400 m, Danau Ranau pada km 15+600 sepanjang 1,900 m, Cikokol pada km 17+040 sepanjang 1,440 m, Kebon Nanas pada km 19+260 sepanjang 2,220 m.
Stasiun Panunggangan pada km 21+740 sepanjang 2,480 m, Kunciran pada km 24+100 sepanjang 2,360 m, Hasyim Asyari pada km 25+800 sepanjang 1,700 m dan Karang Tengah pada km 28+360 sepanjang 2,560 m.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo menambahkan, pengembangan Moda Transportasi Publik MRT itu saat ini masih dalam pembahasan. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan rapat tindak lanjut bersama PT KAI untuk hal teknisnya.
“Belum sampai teknis, kita masih dalam pembahasan persiapan dan perencanaan,” tandas Tri.
Turut hadir mendampingi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi, Menteri BUMN Erik Tohir, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto. (luthfi)
Diskusi tentang ini post