SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Pencarian tujuh nelayan Pandeglang yang hilang terus dilakukan. Memasuki hari keempat, Senin (22/6), tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga perairan Lampung. Namun, tujuh ABK kapal motor Puspita Jaya yang terbalik akibat dihantam ombak di lautan Selat Sunda, Kamis (18/6) lalu, itu belum berhasil ditemukan.
Kepala Basarnas Banten, M Zaenal Arifin mengungkapkan tim melakukan pencarian di hari keempat dari pagi hari hingga sore hari. Tim yang terdiri Basarnas Baten, Lampung dan Jakarta, Polairud Polda Banten, Lanal Banten, KSOP Banten, Kodim Cilegon, ASDP Merak, nelayan setempat dan unsur lainnya sudah disebar untuk ikut mencari korban.
“Semua kapal baik milik Basarnas, TNI hingga nelayan ikut menyebar melakukan pencarian hingga sore hari. Akan tetapi kami belum menemukan ke tujuh korban tersebut,” ungkapnya, kemarin.
Pencarian tidak hanya dilakukan di perairan laut Merak dan Pandeglang tetapi hingga perairan Lampung Selatan yakni Kabupaten Pesibar. Namun tetap saja hasilnya masih nihil. Selain itu cuaca buruk juga menghambat pencarian. Basarnas akan melanjutkan pencarian hari ini, Selasa (23/6).
“Untuk sementara kami hentikan pencariannya dan bakal kami lanjutkan besok (hari ini). Karena tidak sedikit kendala yang kami temukan dalam pencarian itu, baik itu kondisi cuaca yang tak bersahabat dan ditambah waktu juga sudah larut malam,” tandasnya.
Kepala Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Endin Fahrudin membenarkan, semua nelayan Kapal Motor Puspita Jaya yang tenggelam di pesisir Selat Sunda itu warganya. Sembilan warga yang berhasil diselamatkan kini sudah ada di rumahnya masing-masing.
“Iya benar itu warga saya semua, semuanya nelayan teluk itu. Alhamdulillah ada yang selamat sembilan orang dan dalam keadaan sehat,” katanya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku, waktu enam orang nelayan diketemukan selamat, Sabtu, (20/6), dia langsung menjenguk dan menanyakan langsung kronologi kejadian. Bahkan katanya, ia juga langsung memberikan bantuan kepada para nelayan tersebut.
“Ibu (Irna menyebut dirinya) turut prihatin atas peristiwa itu. Musibah ini tentunya tidak kita harapkan, namun kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua terutama para nelayan yang ingin melakukan aktivitas mencari nafkah di tengah lautan harus berhati-hati dan patuhi aturan,” katanya.
Katanya, pihaknya akan mengecek apakah para nelayan tersebut ikut kepesertaan asuransi atau tidak, karena hampir 60 persen para nelayan sudah memiliki asuransi.
“Jika masuk dalam kepesertaan asuransi para nelayan yang menjadi korban kecelakaan mendapatkan jaminan santunan. Akan tetapi sekalipun tidak, tetap akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah,” jelasnya.
Ia berharap, nelayan yang berhasil selamat diberikan ketabahan dan bagi keluarga korban yang belum ditemukan saat ini diberikan kesabaran. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim SAR Gabungan dan semua elemen yang selalu menjadi garda terdepan dalam upaya menyelamatkan warga kami,” tandasnya. (nipal/gatot)
Diskusi tentang ini post