SATELITNEWS.ID, SERANG–Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, terus melakukan penegakan protokol kesehatan (Prokes) secara bergiliran. Kali ini, Kamis (3/12) dilakukan di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Dalam kegiatan tersebut, Sekda mengaku masih banyak ditemukan masyarakat yang belum mematuhi (abai) Prokes, seperti tidak menggunakan masker saat berkendara.
Entus mengatakan, dari tiga hari yang lalu Kabupaten Serang kembali dinyatakan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, saat ini pihaknya melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan di seluruh kecamatan.
“Tujuannya, kita ingin menekan lagi supaya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Serang menurun. Perlu upaya-upaya yang lebih nyata lagi, menyosialisasikan kepada masyarakat betapa penting protokol kesehatan itu,” kata Entus, Kamis (3/12).
Menurutnya, Kabupaten Serang dari sebelumnya zona orange kembali menjadi zona merah, tak lain akibat perilaku masyarakat yang menganggap Covid-19 sudah tidak ada. Sehingga, mengabaikan protokol kesehatan dan berdampak pada lonjakan penyebaran Covid-19.
“Saya kebetulan kebagian di Kecamatan Petir, bersama dengan pak Camat, pak Danramil, pak Kapolsek dan seluruh stakeholder Kecamatan Petir, menyosialisasikan kembali penegakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ia berharap, kesadaran masyarakat untuk terapkan Prokes Covid-19 dapat meningkat, dengan terus diingatkan melalui sosialisasi pentingnya penggunaan masker, sosial distancing, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan meningkatkan daya tahan tubuh masing – masing.
“Kita masih melihat di pasar, di jalan, masyarakat yang abai tidak menggunakan masker. Makanya kita bagikan masker, hampir per kecamatan 2000 masker. Begitu juga hazmat ke petugas medis. Kita berharap, warga Kabupaten Serang khususnya Kecamatan Petir, terhindar dari Covid-19,” paparnya.
Sementara, Camat Petir, Asep Herdiana mengaku, terus berusaha selalu mengingatkan masyarakatnya melalui perkumpulan, agar menerapkan protokol kesehatan. “Sosialisasi terus kita sampaikan. Karena menyadarkan masyarakat memang sangat sulit, perlu proses, perlu waktu,” imbuhnya. (sidik/mardiana)