SATELITNEWS.ID, SETU— Harga masker melonjak tajam pasca viral virus corona. Meski harganya naik berlipat-lipat namun masyarakat tetap memburu produk tersebut. Selain masker, masyarakat pun berbondong-bondong membeli hand sanitizer.
Guna menanggulangi kekhawatiran dan kelangkaan hand sanitizer di masyarakat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproduksi hand sanitizer di lingkungan LIPI. Produksi hand sanitizer dilakukan selama satu pekan di Pusat Penelitian Kimia, Tangerang Selatan sejak Senin (9/3/2020).
“Kami akan memproduksi 300 liter hand sanitizer untuk penggunaan hand sanitizer di lingkungan LIPI. Selain itu juga akan dibagikan ke sekolah-sekolah di sekitar kawasan Puspiptek sebagai bentuk kegiatan sosial,” beber Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, Rabu (14/3/2020).
Menurutnya, ketika produk hand sanitizer menjadi semakin langka, masyarakat pun bisa membuatnya sendiri karena bahan-bahannya tersedia di toko-toko kimia, jadi masyarakat tidak perlu panik dan khawatir.
“Kami akan bagikan langkah-langkah pembuatan hand sanitizer agar bisa dipraktikkan di rumah. Tentunya dengan syarat tetap dalam pengawasan orang dewasa dan dijauhkan dari jangkaukan anak-anak,” imbuhnya.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan hand sanitizer sederhana adalah air, karbomer, etanol 95 persen, propilen glikol dan trietanolamin. Sedangkan untuk pemproduksian hand sanitizer yag menggunakan mesin pengaduk adalah dengan penambahan bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63-65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen.
Selain itu, LIPI memiliki beberapa alternatif agen antimikroba yang diekstrak dari bahan alam Indonesia yang bisa membantu untuk membunuh mikroba yang menempel pada tangan. “Ekstrak rempah seperti pala dapat menambah aroma wangi natural pada hand sanitizer. Sebagai aroma, ditambahkan juga pala, fraise, dan isopulegol sebanyak 0,05-0,1 persen,” kata Agus.
Cara pembuatannya yang pertama adalah mencampurkan air dan propilen glikol ke dalam panci sambil dipanaskan dan diaduk. Lalu tambahkan karbomer sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, sampai temperatur mencapai 80-90 derajat dan semua bahan tercampur dan larut sempurna, memakan waktu sekitar 20 menit. “Proses selanjutnya adalah penambahan trietanolamin sebagai pengingkat ph dan gelling agent agar campuran tersebut berubah menjadi gel,” imbuhnya.
Selanjutnya penambahan etanol sedikit demi sedikit ke dalam campuran gel yang berfungsi sebagai antiseptik. Tahap ini dilakukan tanpa proses pemanasan untuk menghindari penguapan dan pengadukan dilakukan selama kurang lebih 15 menit hingga hand sanitizer yang berbentuk gel ini siap digunakan.
Cara tersebut diharapkan bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan kelangkaa produk hand sanitizer di pasaran. Tentunya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada. “Tidak perlu panik. Kita bisa cegah infeksi virus corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan dan gunakan hand sanitizer,” tutup Agus. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post