SATELITNEWS.ID, SETU—Paguyuban Warga Sunda Tangerang Selatan (PWSTS) menggelar halal bihalal sekaligus pengukuhan pengurus wadah bagi warga Sunda. Acara digelar di Kampung Wisata Kranggan, di Kecamatan Setu, Sabtu (11/6/2022).
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Kampung Keranggan didaulat menjadi Kampung Wisata oleh Kementrian Pariwisata dan Ekraf. Kampung tersebut turut memfasilitasi kegiatan seni budaya Sunda di Tangsel.
“Perlu diketahui, di Kota Tangerang Selatan terdapat beberapa suku asli yang telah mendiami wilayah ini selama ratusan tahun. Ada Suku Betawi, berdampingan bersama Suku Tionghoa dan Suku Jawa. Dan di beberapa wilayah seperti Serpong, Serpong Utara, dan Setu terdapat banyak perkampungan warga yang berbahasa Sunda (Sunda Tangerang),” kata Pilar.
Adapun warga pendatang dari wilayah Jawa Barat dan Kulon (Banten Barat) yang sudah lama bermukim di Tangsel, menambah jumlah demografi masyarakat Sunda di Tangsel.
Setiap suku budaya di Tangsel, semua ada untuk bersama-sama membangun kota Tangsel ini menjadi semakin beradab, maju dan bermartabat.
“Insha Allah dengan dukungan warga masyarakat Sunda dalam berbagai bidang, kemajuan Tangerang Selatan akan semakin luar biasa,” tuturnya.
Senada dikatakan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022, Andika Hazrumy. Dalam kesempatan itu dia mengajak Paguyuban PWSTS untuk mendorong kemajuan di Kota Tangsel melalui pengembangan kebudayaan Sunda.
“Dengan melestarikan budaya Sunda sekaligus kita bisa mendorong kemajuan Kota Tangsel ini,” kata Andika melalui keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).
Andika melanjutkan, pelestarian budaya Sunda dimaksud bisa dilakukan dengan memperbanyak menampilkan produk-produk kebudayaan Sunda seperti kesenian, kuliner hingga ritus di berbagai kesempatan di Kota Tangsel.
“Seperti hari ini kita mengadakan acara di sini di tempat wisata yang dinamakan Kampung Sunda. Ini patut diapresiasi,” kata Andika.
Andika mengungkapkan pemerintah daerah seperti Pemkot Tangsel, sebagaimana pengalamannya menjadi wakil gubernur Banten, dipastikan akan sangat terbuka dengan masukan-masukan ide dan gagasan dari kelompok masyarakatnya.
“Di luar melestarikan budaya Sunda, PWSTS dapat juga memberi masukan ide dan gagasan yang sifatnya untuk pemberdayaan masyarakat di Kota Tangsel,” ujarnya.
Dikatakan Andika, Tangsel merupakan daerah yang kemajuannya di atas kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten. Untuk itu, kata Andika, relatif lebih mudah bagi warga dan kelompok masyarakat di Tangsel dalam mendukung kemajuan daerahnya.
“Banyak faktor alamiah yang membuat Tangsel lebih maju, di antaranya karena posisinya yang merupakan kota satelit dari ibu kota negara, Jakarta,” paparnya.
Ketua PWSTS terpilih, Dudung E Direja mengaku siap membawa organisasi yang dipimpinnya itu untuk mendorong kemajuan Kota Tangsel dengan bersinergi bersama Pemkot Tangsel.
Berdasarkan data BPS terakhir jumlah warga Sunda di Tangsel mencapai 500 ribu lebih jiwa. “Ini sebuah potensi yang besar yang perlu mendapatkan saluran agar potensinya menjadi bermanfaat baik bagi kelompok kami maupun bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya. (jarkasih)