SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menunjukkan keseriusannya terhadap pelestarian alam lingkungan. Buktinya, Selasa (09/08/2022) sejumlah civitas akademika menanam bibit mangrove di areal hutan mangrove Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Penanaman ini masih merupakan rangkaian milad UMT ke-13. Total ada 1.300-an bibit mangrove yang ditanam.
Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Rektor UMT Ahmad Amarullah beserta wakil rektor, dosen, mahasiswa pecinta alam. Hadir juga sekretaris desa setempat. Kepada wartawan, Ahmad Amarullah menyampaikan, penanaman mangrove yang di antaranya berupa pohon bakau menjadi bagian yang difokuskan dalam rangka memeriahkan milad atau hari jadi UMT ke-13.
“Tahun yang mengambil tema Bertumbuh Menembus Batas, ini sangat cocok dengan kegiatan penanaman mangrove yang bakal menembus batas akan kelangsungan hidup manusia dengan kelestarian alam yang diciptakan oleh tanaman mangrove di kawasan ini,” jelasnya.
Ia juga menilai bahwa kegiatan ini pun cocok dengan visi UMT untuk menjadi universitas kelas dunia yang Islami berbasis green industry. Maka dengan penanaman mangrove ini UMT membuktikan tidak hanya bersilat dengan kata-kata , akan tetapi memberikan aksi nyata menghijaukan kawasan yang sudah ada. “Ini butuh support dari berbagai pihak, termasuk karena ini di kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) kami berharap agar betul-betul bersama-sama melestarikan dan kami juga dorong memberikan CSR di kawasan yang bisa jadi akan menjadi paru-paru kawasan PIK sendiri,” ujarnya.
Dengan tumbuhnya berbagai mangrove, kata rektor tidak hanya menghasilkan Oksigen tapi juga banyak produk dari tanaman mangrove. “Seperti penjelasan dari teman-teman penyuluh dari kelompok tani hutan. Ternyata ini juga bisa menghasilkan kopi, bahan dasar makanan sampai bahan makanan kekinian yang digemari oleh anak-anak milenial, ternyata berasal dari buah atau pun bagian tanaman mangrove,”katanya.
Karena itu ia menilai, keberadaan mangrove berpotensi besar menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat. “Saya kira UMT Insya Allah akan terus mengawal kelestarian hutan mangrove di sini mendampingi para aparat untuk bagaimana caranya agar lingkungan memberikan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terangnya. Sementara terkait jumlah tanaman mangrove yang ditanam, Amarullah menyampaikan sesuai dengan milad UMT yakni 13. “1.300-an itu sesuai angka 13,” katanya. Sedangkan ketika disinggung mengapa memilih menanam mangrove, dia menegaskan bahwa ini merupakan tahapan awal dari pelestarian lingkungan. “Untuk tahun ini mangrove, tahun depan kita akan bergerak lagi ke entitas dari ekositem lain, jadi bertahap,” pungkasnya. (made)