SATELITNEWS.COM, PANONGAN—Setelah sempat vakum selama dua tahun karena pandemi, MTQ tingkat Kecamatan Panongan kembali diselenggarakan pada tahun 2022 dengan Kelurahan Mekar Bakti sebagai tuan rumah. MTQ ini memiliki tiga cabang perlombaan yakni tilawah, tahfidz dan syarhil qur’an, yang diikuti oleh kurang lebih 140 peserta dari tujuh desa dan satu kelurahan.
Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) IX Tingkat Kecamatan Panongan diawali dengan pawai taaruf yang dihadiri oleh tujuh desa dan satu kelurahan. Berbagai atribut dan kendaraan unik beriringan melintas dari Jalan Citra Raya Boulevard menuju kawasan Mardi Gras Citra Raya, Rabu (14/12/2022).
Lurah Mekar Bakti, Bai Subiat mengatakan pihaknya menyambut baik tugas dan kepercayaan sebagai tuan rumah. Menurutnya hal ini juga merupakan salah satu tantangan. Mengingat kata dia, acara ini sudah vakum selama dua tahun akibat pandemi, yang menghambat berbagai kegiatan keramaian.
“Sebagai tuan rumah, saya menyambut baik acara ini, yang juga menjadi salah satu tantangan, peluang dan kesempatan, untuk menunjukkan potensi yang dimiliki wilayah Mekar Bakti ini,” ujar Bai Subiat.
Selain itu, Bai Subiat juga menambahkan, ditetapkannya acara ini di Mardi Gras, Citra Raya untuk mengembangkan kembali potensi ekonomi yang ada di kawasan Citra Raya. Karena kata dia, selama dua tahun ini, dari sekian puluh ruko yang ada di Mardi Gras, yang masih bertahan hanya 20 sampai 30 persen saja.
“Mudah-mudahan dengan acara MTQ ini juga menjadi titik kebangkitan untuk UMKM kita,” lanjutnya.
Camat Panongan Heru Ultari juga berharap, dengan acara ini dapat menggali potensi-potensi qari dan qariah lokal di wilayah Kecamatan Panongan, untuk diikutsertakan di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan sampai nasional.
“Acara ini sebagai salah satu langkah positif, dan tentunya kedepannya bisa menghasilkan qori dan qoriah terbaik, yang bisa nanti mengikuti ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti tingkat kabupaten, provinsi dan seterusnya,” ujarnya.
Selain itu juga, acara ini dihadiri oleh Romo Felix Supranto dari Gereja Odilia Citra Raya. Romo Felix mengatakan, kegiatan ini merupakan event tahunan, yang setiap tahunnya ia selalu hadiri. Hal ini adalah sebagai bentuk toleransi antar umat beragama di wilayah Kecamatan Panongan. Ia berharap, melalui kegiatan ini tidak hanya mencetak generasi yang religius, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.
“Saya sudah lama, bahkan juga membantu MTQ ini. Sudah 9 tahun yang lalu ikut serta. Bagi kita semua MTQ itu adalah sarana untuk persaudaraan dan keberagaman. Dengan adanya MTQ, kita disatukan, itu saya sangat tertarik dan sangat antusias untuk mendukung dan mengikutinya,” ujar Romo Felix.
Ia juga berharap, adanya acara MTQ ini menjadikan tali persaudaraan semakin erat, menjadikan wujud rasa kepedulian masyarakat satu sama lain, terutama di masalah ekonomi. Serta sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. (mg8)
Diskusi tentang ini post