SATELITNEWS.COM, SERANG–Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, memusnahkan sebanyak 4.627 botol Minuman Keras (Miras) berbagai merek dan ukuran. Jumlah itu, merupakan hasil razia yang dilakukan bersama aparat kepolisian selama tahun 2022.
Meski jumlahnya ribuan, namun Wali Kota Serang Syafruddin mengakui, masih banyak miras beredar di Kota Serang. Kendati-pun aturan Perda, sudah sangat jelas melarangnya.
“Razia harus terus dilakukan. Karena banyak pedagang miras menyerupai pedagang jamu. Ini juga harus ditertibkan,” kata Wali Kota Serang Syafrudin, saat ditemui usai memusnahkan miras, di lapangan Puspemkot, Senin (16/1/2023).
Syafrudin mengatakan, dengan disitanya 4.627 botol miras selama tahun 2022, menjadi perhatian. Karena menandakan, Kota Serang masih banyak peredaran miras.
“Sebanyak 4.627 botol berbagai jenis dan ukuran minuman miras, dari hasil sitaan Satpol PP yang dimusnahkan,” tandasnya.
Kedepan, Syafrudin menegaskan Satpol PP harus lebih gencar lagi melakukan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), agar oknum pedagang miras bisa diberantas.
“Ini menjadi program kita, karena miras ini harusnya tidak ada, kecuali di hotel berbintang diatas empat. Selain itu, tidak ada. Kami berharap, Satpol PP terus mengoperasi dalam rangka membebaskan Kota Serang dari peredaran miras,” tambahnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Kota Serang Heri Hadi menambahkan, pihaknya akan menggencarkan operasi Pekat salah satunya merazia penjual minuman keras (Miras).
Setelah Wali Kota Serang Syafrudin meminta Satpol PP, agar meningkatkan pemberantasan penjualan miras yang melanggar Perda Nomor 2 Tahun 2010, tentang Pencegahan Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.
“Ini hasil dari operasi senyap, ke tempat-tempat yang diduga berpotensi menjual minuman keras. Semua titik yang kita anggap berpotensi ada, dari pedagang jamu sampai penjual miras sebenarnya,” ungkap Heri.
Heri juga menegaskan, di tahun 2023 pihaknya akan terus melakukan operasi Pekat secara rutin. “Operasi, patroli seminggu dua kali, empat kali, rutinnya sebulan sekali. Tidak ada terbanyak, semua tempat kita sisir. Di wilayah Kota (kebanyakan,red), relatif sedikit (daerah pinggiran kota,red),” pungkasnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post