SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Sejak bulan Juli lalu, ratusan Kepala Keluarga (KK) warga Kampung Weru, Desa Weru, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, mengalami krisis air bersih akibat terdampak kemarau panjang.
Alhasil, warga kesulitan untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti, mandi, cuci dan kakus (MCK), cuci piring dan perabot dapur lainnya, serta kebutuhan lainnya.
Kepala Desa (Kades) Weru, Kecamatan Sukaresmi, Herman mengatakan, yang mengalami kesulitan air bersih diantaranya, warga di Kampung Weru, Weru Kidul, Sandong, Sindanghayu, Langkap, dan Simpang.
“Dengan adanya bantuan air bersih ini, tentu sangat membantu warga, serta meringankan beban kita semua,” kata Herman, Senin (4/9/2023).
Katanya, sejauh ini pihaknya sudah mengimbau kepada warga agar berhemat menggunakan air. Menurutnya, krisis air bersih ini juga diakibatkan sumber air masyarakat kering.
“Sumur atau sumber air, yang selama ini jadi andalan masyarakat, kering,” tandasnya.
Disinggung apakah tidak bisa mengebor air, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia berpendapat, jika ngebor dipastikan airnya anta (hambar), serta harus dikedalaman 10 meter lebih.
Koordinator Boedak Saung Rescue (BSR) Ade Mulyana mengatakan, pengiriman bantuan air bersih kepada masyarakat, kali ini bukan yang pertama kalinya.
“Kami sudah mengirimkan ke beberapa titik, kali ini kebetulan di RT 005 RW 002, Desa Weru, Kecamatan Sukaresmi,” ungkap Ade.
Sebelumnya tambah pria yang juga sebagai staf di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang ini, pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih di Kecamatan Patia, dan beberapa Kecamatan lainnya.
“Mudah-mudahan kemarau segera berlalu, dan situasi kembali normal,” harapnya.
Dalam penyaluran bantuan air bersih itu tambahnya, pihaknya juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI/Polri, BPBD, Perkumpulan Boedak Saung, serta sejumlah relawan kemanusiaan lainnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post