SATELITNEWS.COM, SERANG – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), mengaku bangga atas progres pembangunan industri PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon.
Progres pembangunan industri sektor petrokimia itu, sudah mencapai 73 persen dengan total investasi mencapai Rp 60 Triliun.
Proyek itu, berdiri di lahan seluas 100 hektar. Dari total investasi itu, saat ini yang sudah terealisasi sebesar Rp 24 Triliun yang diperuntukkan pembebasan lahan, reklamasi sampai konstruksi.
Pembangunan area industri LCI itu, sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2016 silam. Namun karena mangkrak, sehingga baru bisa dilakukan pembangunan kembali pada tahun 2020 dan direncanakan selesai pada tahun 2025.
“Proyek ini sudah dimulai tahun 2020, dan akan selesai nanti di 2025. Progresnya sudah sangat bagus, sudah selesai 73 persen dan menyangkut investasi yang sangat besar kira-kira Rp 60-an Triliun, USD3,9 billion,” kata Jokowi, Selasa (12/9/2023).
Jokowi melanjutkan, setelah selesai pembangunan, pabrik tersebut akan menghasilkan banyak produk. Presiden menyebut, hasil produk-produk tersebut juga akan digunakan untuk substitusi impor dan untuk ekspor.
“Etilen, polipropilen, benzene dan lain-lain, ada 17 produk yang akan dihasilkan dari industri ini, dimana itu semua akan menjadi substitusi impor, 70 persen untuk lokal, dan 30 persen untuk ekspor,” ujarnya.
Menurut Jokowi, semua itu berdampak positif dalam perekonomian nasional, apalagi yang dipakai untuk di dalam negeri itu menjadi substitusi dari barang-barang impor petrokimia yang kita lakukan.
“Semuanya baik, saya kira industri-industri ini yang kita butuhkan,” tandasnya.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi melihat sejumlah area pembangunan, seperti area produksi, tangki penampungan produk akhir, hingga fasilitas pendukung seperti dermaga.
Setelah itu, Presiden kemudian melakukan launching Bantuan Pangan Cadangan Beras tingkat Provinsi Banten, kepada masyarakat Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Sebanyak 521 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kecamatan Jombang yang mendapat bantuan beras dari pemerintah, dimana masing-masing KPM mendapatkan bantuan 10 Kg beras setiap bulannya, selama tiga bulan kedepan atau dari bulan September sampai November 2023.
Jokowi juga mengungkapkan, kondisi harga beras di pasaran memang sedang ada kenaikan. Maka dari itu, pemerintah melakukan gerakan massif agar harga beras itu bisa dikendalikan, sehingga masyarakat tidak terbebani.
“Bulog melakukan Operasi Pasar (OP) ke ritel-ritel seperti di Cipinang, Badan Ketahanan Pangan juga termasuk Pemda. Semua turun dengan instrumennya masing-masing,” kata Jokowi.
Sejalan dengan itu, dalam waktu yang bebarengan juga pemerintah memberikan Bantuan Sosial (Bansos) beras ini sebanyak 210 ribu ton beras dengan total penerima mencapai 21,353 juta KPM yang akan menerima bantuan beras.
Di Provinsi Banten sendiri, total penerima yang terdata sebanyak 659.919 KPM atau setara 6.599,190 ton.
“Semua akan kita guyur beras secara masif, sehingga kita harapkan harga beras bisa turun kembali,” ucapnya.
Di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Jokowi mengecek harga sejumlah barang kebutuhan pokok seperti bawang merah yang sudah mengalami penurunan menjadi Rp 17 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu. Penurunan tersebut juga terjadi pada komoditas cabai.
“Ini saya melihat harga sangat baik, bahkan untuk harga bawang merah tadi saya melihat harga yang biasanya di atas Rp 30 ribu bahkan pernah Rp 40 ribu. Hari ini saya melihat bawang merah diangka Rp 17 ribu. Cabai merah juga sama karena ini ditanam di Provinsi Banten,” ujarnya
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, yang turut mendampingi menambahkan, bantuan pangan itu merupakan bentuk perhatian Presiden Jokowi kepada masyarakat Banten di tengah kondisi harga beras yang belakangan mengalami kenaikan.
Melalui kebijakannya ini, diharapkan masyarakat yang kurang mampu akan terbantu.
“Penyalurannya lewat Bulog. Minggu ini kita sudah mulai disalurkan, untuk bulan ini,” ungkap Al Muktabar.
Para penerima pun mengucapkan terima kasih, atas bantuan beras yang diterimanya.
Seperti Ibu Siti, seorang penerima bantuan yang hadir, mengaku bersyukur atas bantuan beras yang diserahkan Presiden Jokowi.
“Dapat beras, dapat sembako, alhamdulillah. Terima kasih Pak Jokowi,” ucapnya.
Senada, penerima bantuan lainnya, Ibu Elina juga bersyukur, atas bantuan dari pemerintah. Ia pun berharap penyaluran bantuan bagi masyarakat dapat terus berlanjut.
“Bagi kami alhamdulillah dapat bantuan. Mudah-mudahan seterusnya, jangan berhenti di sini biar rakyat kecil kebantu,” kata Ibu Elina.
Turut mendampingi Presiden dalam penyerahan bantuan tersebut yakni, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. (luthfi)
Diskusi tentang ini post