SATELITNEWS.ID, SERANG–Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, terus gencar melakukan rapid test terhadap pedagang pasar di sejumlah Kecamatan di wilayahnya. Hasilnya, sejumlah pedagang diketahui masih enggan dan menolak untuk di rapid test.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, Drg Agus Sukmayadi mengatakan, para pedagang dan pengelola pasar yang di rapid test seperti di wilayah Jawilan, Ciruas hingga Pasar Petir. Dalam rapid test tersebut diakuinya, ada beberapa pedagang yang sempat menolak.
“Kita belum tahu alasan penolakannya. Karena petugas masih di lapangan. Apakah mereka khawatir nanti reaktif, atau karena alasan lainnya,” kata Agus, Kamis (18/6).
Namun demikian, untuk masalah pedagang yang menolak, dilakukan pendekatan secara persuasive oleh petugas Babinkamtibmas dan aparat Kecamatan. Sedangkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas, fokus pada pelayanan kesehatan saja, yakni pemeriksaan.
“Kalau urusan meyakinkan pedagang agar mau di rapid test, itu Muspika dan Babinkamtibmas yang pendekatannya,” tuturnya.
Disinggung berapa banyak pedagang yang menolak di rapid test dan bagaimana hasilnya, ia mengaku saat ini belum diketahui, sebab para petugas masih di lapangan dan belum melaporkan hasilnya. “Informasi belum dapat, sasarannya kan cukup banyak. Kalau kita sudah lihat laporannya, bisa memetakan pencegahan selanjutnya,” imbuhnya.
Sementara, Koordinator Pasar Padarincang Budi Herliansyah mengatakan, rapid test dilakukan dengan cara mendatangi langsung para pedagang. “Tim yang turun, terdiri dari koordinator pasar, kepala Puskesmas, para medis, Kapolsek, Danramil dan Kepala Desa,” ujar Budi.
Diakuinya, ada beberapa pedagang yang tidak mau mengikuti rapid test. Mereka beralasan, takut dengan jarum. “Tapi Alhamdulillah, tidak menyita waktu. Sesuai target hanya 3,5 jam,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post