SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Dianggap belum adanya tindakan tegas menutup SPBU mini milik PT. Indomobil Prima Energi yang diduga bodong, membuat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pandeglang, kembali melakukan demo, Kamis (25/6).
Demo kali ini, bukan hanya berorasi dan membentangkan poster kencaman di depan kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Pendopo Bupati Pandeglang, namun gedung DPRD Pandeglang pun jadi sasaran para mahasiswa tersebut.
Bahkan, akibat tak ditemui oleh pihak Komisi I DPRD Pandeglang, mahasiswa telah menutup plang gedung DPRD dengan poster bertuliskan “DPRD Komisi I jangan pernah mandul, dan Indomobil jangan matikan pengecer kecil”.
Tak sampai disitu, mahasiswa juga merangsek masuk ke gedung DPRD Pandeglang dengan cara meloncat lewat pagar. Sesampai di depan pintu masuk gedung itu, sambil berorasi, mahasiswa langsung menyegel pintu depan dengan lakban dan poster, yang bertuliskan “kantor ini kami segel, dan DPRD jangan jadi pecundang rakyat Pandeglang”.
Salah seorang orator aksi unjuk rasa, Ili Sadeli mengatakan, Komisi I DPRD Pandeglang mandul dan tak bertaring. Padahal memiliki fungsi kontrol. Akan tetapi teriak Ili, malah tutup mata dan diam membisu ketika mengetahui maraknya SPBU mini yang diduga bodong.
“Sudah jelas mereka tahu persoalan maraknya SPBU mini milik PT. Indomobil Prima Energi yang diduga belum menganyongi izin tetap beroperasi. Tapi hingga saat ini tak bertindak, ada apa ini?,” kata Ili dalam orasinya, Kamis (25/6).
Maka dari itu teriaknya lagi, gedung DPRD Pandeglang harus disegel karena wakil rakyatnya, terutama dari Komisi I tak becus bekerja dan tak pro rakyat kecil yang saat ini dilindas oleh kapitalis.
“Mereka gagap dalam pengawasan. Jelas ini menyakiti hati kami sebagai putra putri Pandeglang. Mari kita segel kantornya kawan-kawan, karena mereka sudah tak tegas dan diduga sudah ikut kongkalikong dengan DPMPTSP,” tandasnya.
Ketua PMII Kabupaten Pandeglang, Yandi Isnendi menegaskan, aksinya tak akan pernah berhenti kalau semua SPBU mini milik PT. Indomobil Prima Energi yang diduga bodong itu, belum ditutup secara permanen oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang.
“Kenapa yang bodong dipertahankan?, Ada apa sebenarnya ini? Patut diduga DPMPTSP Pandeglang, dan DPRD Pandeglang sudah bersekongkol dengan pihak PT. Indomobil Prima Energi. Kami tak akan membiarkan itu, kami bakal terus menyuarakannya hingga SPBU mini itu ditutup permanen,” tegasnya.
Yandi juga mendesak Bupati Pandeglang agar segera bersikap tegas atas persoalan yang diduga sedang dimainkan oleh jajarannya tersebut. “Bupati Pandeglang harus ambil sikap tegas, jangan nonton saja. Karena rakyat pengecer bensin tertindas oleh maraknya SPBU mini tersebut. Ditambah statusnya belum berizin,” tandasnya.
Saat hendak dikonfirmasi langsung ke pihak DPMPTSP Pandeglang, terutama Kabid Perizinan, yang bersangkutan sedang tak ada di kantornya. Begitu juga pihak Komisi I DPRD Pandeglang, sedang tak ada diruang kerjanya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi I DPRD Kabupaten Pandeglang mengklaim sudah menegur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pandeglang, terkait persoalan belum berizinnya SPBU mini milik PT Indomobil Prima Energi, yang digaungkan mahasiswa lewat aksi demo pada Kamis (18/6) lalu. Bahkan Komisi I sudah menjadwalkan bakal melakukan dengar pendapat dengan semua pihak terkait untuk membahas persoalan tersebut. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post