SATELITNEWS.ID, SERANG–Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemerintah Provinsi Banten, kembali menyalurkan dana zakat dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten. Zakat yang disalurkan antara lain, berupa bantuan sembako, sarana prasarana masjid/mushola, bantuan untuk disabilitas, renovasi rumah tidak layak, bantuan untuk sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) dan sebanyak 2.542 paket sembako .
Penyaluran secara simbolis dilakukan oleh Ketua UPZ Baznas Pemprov Banten, Toton Suriawinata, di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (2/7). Namun ada hal baru dalam penyaluran kali ini, yakni bantuan untuk renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp 20 juta, yang menyasar 720 orang penjaga atau petugas kebersihan sekolah SMA/SMK Negeri di Provinsi Banten. Dari 240 SMAN/SMKN di Provinsi Banten, masing-masing sekolah mengusulkan tiga (3) orang penerima.
“Penerima bantuan renovasi RTLH untuk penjaga sekolah, diusulkan oleh kepala sekolah. Seperti Pak Masri, yang mengusulkan adalah Kepala SMKN 2 Pandeglang,” ungkap Toton.
Sementara, untuk bantuan sarana dan prasarana kali ini, ditujukan kepada 12 penerima yang terdiri dari masjid, mushola dan pondok pesantren. Bantuan yang diserahkan, senilai Rp 5 juta hingga 10 juta. Dalam kesempatan itu, disalurkan pula bantuan biaya pembuatan kaki palsu, dari 10 orang yang sudah terdaftar baru satu orang yang sudah rampung yaitu atas nama Tubi, warga Malingping, Kabupaten Lebak, senilai Rp 3 juta dan bantuan pembuatan MCK bagi keluarga tidak mampu senilai Rp 5 juta.
Disinggung soal pengumpulan zakat dari para ASN di lingkungan Pemprov Banten di saat pandemi Covid-19, Toton mengaku terjadi penurunan penerimaan zakat dari para ASN. “Zakat yang terkumpul saat pandemi Covid-19 mencapai Rp 600 juta. Pada saat normal, zakat yang terkumpul bisa mencapai Rp 1 Miliar hingga Rp 1,3 Miliar,” ujarnya.
Terpisah, Gubernur Banten Wahidin Halim meluruskan, anggapan masyarakat soal pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin Negeri Di Atas Awan Citorek, Kabupaten Lebak, menggunakan APBD Pemprov Banten di depan para wartawan.
“Pembangunan masjid di Negeri Di Atas Awan, merupakan inisiatif Gubernur Banten, Wakil Gubernur Banten, Sekretaris Daerah dan para ASN Pemprov Banten. Menggunakan dana iuran yang berasal dari para ASN Pemprov Banten,” ungkap Wahidin.
Kalau sekarang pembangunan masjid terhenti ujarnya, karena terjadi longsor pada bagian belakang lahan lokasi pembangunan masjid. “Jalan menuju Negeri Di Atas juga longsor. Kalau hendak dilanjutkan, harus dari Sukabumi, biayanya lebih mahal,” pungkasnya.
Dikatakannya pula, pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamiin ditujukan agar wisatawan yang datang ke Negeri Di Atas awan, mengingat kebesaran dan rahmat atas keindahan Wisata Negeri Di Atas Awan yang merupakan anugerah Allah SWT. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post