SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Untuk mempersatukan para pemuda Kabupaten Pandeglang, baik yang bernaung di organisasi maupun di luar organisasi, para petinggi Organisasi Kemasyarakatan Kepemudaan (OKP) bakal melakukan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pandeglang dengan tagline “KNPI satu nafas” pada Agustus mendatang.
Adapun OKP yang mempersiapkan itu terdiri ada kelompok Cipayung Plus (PMII, GMNI, HMI dan IMM) dan tiga badan ortonom (Banom) Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah (MD), dan Mathlaul Anwar (MA).
Pantauan Satelit News, sebelum melakukan pembahasan melakukan Musda KNPI Pandeglang, terlebih dahulu para petinggi OKP mempersatukan atau islah kedua belah pihak antara kubu Iin Muhlisin, mantan Ketua KNPI Pandeglang Surat Keputusan (SK)-nya versi Rano Alfath dengan kubu Juanta alias Bule, mantan Ketua KNPI Pandeglang SK-nya versi Ali Hanafiah.
Acara pertemuan yang digelar di salah satu rumah makan di Pandeglang, Rabu (29/7) itu, telah dihadiri langsung oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Banten satu nafas yakni Wakil Ketua I, Ferry Renaldy dan jajaran lainnya, Tubagus Adam Marifat.
Perwakilan dari Cipayung Plus yang juga menjabat Ketua PMII Pandeglang, Yandi Isnendi menyatakan, demi persatuan dan kemajuan pemuda Pandeglang, pihaknya siap mensukseskan Musda KNPI Pandeglang satu nafas.
“Demi kemajuan pemuda Pandeglang dan meneguhkan persatuan membangun Pandeglang, kami sangat siap mensuksekan Musda KNPI Pandeglang dengan tagline satu nafas,” kata Yandi, Rabu (29/7).
Yandi menegaskan, Cipayung Plus menilai KNPI dengan tagline satu nafas hierarki (jejang jabatan)-nya sangat jelas di Kabupaten Pandeglang, dibanding KNPI yang melakukan Musda pekan lalu. Sebab di Provinsi-nya, merunut dari jaman dipimpin Tanto Warsono Arban hingga sekarang Rano Alfath.
“Pantas saja kami dari Cipayung Plus tak dianggap waktu pelaksanaan Musda pekan lalu, karena versi KNPI-nya berbeda dengan yang sekarang bakal dilakukan Musda,” ungkapnya.
Senada, Ketua Ansor Pandeglang, Lukmanul Hakim mengatakan kesiapannya, mensukseskan Musda KNPI Pandeglang satu nafas yang saat ini masih dipimpin oleh Iin Muslihin.
“Tadi semua pentolan OKP dengan jumlah sekitar 36 OKP, sudah bersepakat bakal melakukan Musda KNPI Pandeglang satu nafas. Rencana Musda ini bukti konkrit betapa kuatnya persatuan pemuda di Pandeglang,” katanya.
Mantan Ketua KNPI Pandeglang versi Ali Hanafiah, Juanta menyatakan, sudah saatnya KNPI di Pandeglang tidak ada dua versi lagi. Maka dari itu tegas dia, mari memajukan pemuda melalui marwah KNPI Pandeglang satu nafas.
“Ya, dulu saya yang memulai menjadikan KNPI dua versi di Pandeglang dengan SK Ali Hanafiah pada tahun 2016-2019. Namun saat ini sudah saatnya kita semua bersatu dalam satu wadah saja di KNPI safu nafas,” jelasnya.
Ketua KNPI Pandeglang versi Rano Alfath, Iin Muhlisin mengaku, sangat mengamini dan mengapresiasi semua OKP yang menginginkan agar segera dilakukan Musda KNPI Pandeglang. Dia mengungkapkan, sebetulnya SK kepengurusannya yang waktu itu ditandatangani oleh kepengurusan Tanto Warsono Arban, masa habis jabatannya pada tahun 2019 lalu.
“Sebetulnya masa jabatan kami sudah habis pada 2019 lalu. Namun, jelang Musda ini sesuai AD/ART, kami bisa memperpanjangnya sampai Musda sukses dilaksanakan. Tentu akan kami perpanjang SK-nya dan sekitar awal bulan Agustus kami laksanakan pra Musda dan Musda,” jelasnya.
Wakil Ketua I DPD KNPI Banten satu nafas, Ferry Renaldy mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung penuh atas persatuan para OKP di Kabupaten Pandeglang, yang menginginkan segera melakukan Musda KNPI Pandeglang.
“Sebetulnya pada tahun 2019 lalu saya sudah meminta kepada Iin agar segera mempersiapkan Musda KNPI Pandeglang, namun itu belum juga dilakukan. Saat ini saya mendapat mandat dari Ketua KNPI Banten sesuai permintaan teman-teman, saya turun langsung kesini. Pada prinsipnya kami mendukung rencana Musda yang direncanakan teman-teman ini,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, selain kelompok Cipayung Plus (PMII, GMNI, IMM dan HMI), yang menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke XV Kabupaten Pandeglang, Badan Ortonom (Banom) dari tiga organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Indonesia juga menolak hasil Musda tersebut.
Banom dari Ormas Islam Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah (MD), dan Mathlaul Anwar (MA) melakukan penolakan, karena menilai banyaknya kejanggalan yang dilakukan oleh panitia pelaksana Musda. Salah satunya soal verifikasi organisasi kepemudaan dan kepengurusan KNPI Kecamatan. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post