SATELITNEWS.ID, SUKAMULYA—Puluhan warga Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Kepala Desa Bunar, Rabu (9/9) siang. Kedatangan massa ini untuk menuntut pengembang Grand Harmoni Balaraja, agar segera membangun akses jalan yang menghubungkan antara Desa Bunar dengan Desa Saga.
Pantauan di lapangan, warga yang berkumpul sejak pukul 13.30 WIB itu, membentangkan sejumlah spanduk yang berisikan tuntutan warga. Warga juga melakukan orasi untuk menyampaikan aspirasinya, hingga akhirnya dilakukan musyawarah yang difasilitasi Kades Bunar dan BPD setempat.
Koordinator Aksi, Oji mengatakan, saat ini warga merasa resah akibat digusurnya akses penghubung menuju Jalan Saga – Bunar. Padahal, kata dia, sebelum adanya perumahan, warga Kampung Kopo, Desa Bunar, bisa dengan mudah menuju wilayah Kampung Pekong, Desa Saga.
“Akses tersebut merupakan jalan alternatif menuju Saga dari Kampung Kopo, kalau tidak dibangun jelas warga mengeluh,” kata Oji kepada wartawan.
Hal senada juga diungkapkan Dimyati, yang merupakan tokoh pemuda setempat yang mengungkapkan, bahwa saat ini telah terjadi konflik sosial akibat adanya intervensi dari oknum koordinator keamanan pengembang Grand Harmoni, sehingga mengakibatkan kurangnya sinergi antara pengembang dengan lingkungan.
“Kami atas nama masyarakat, menuntut agar koordinator keamanan Grand Harmoni dipecat karena telah membuat keadaan tidak kondusif,” ungkap Dimyati.
Setelah dilakukan perundingan antara BPD Bunar, Kepala Desa Bunar beserta pengembang dan perwakilan warga, akhirnya Kepala Desa Bunar Amid, memutuskan untuk menghentikan sementara proyek pembangunan Perumahan Grand Harmoni 2 Balaraja, sampai semuanya kondusif.
“Saya sebagai Kepala Desa Bunar akan menyetop sementara pembangunan Perumahan Grand Harmoni Balaraja, sebelum aspirasi atau tuntutan warga dipenuhi,” ungkap Kades.
Keputusan tersebut, tegas Amid, merupakan alternatif agar warga yang menggelar aksi demo tidak emosi. Kepala Desa bersama BPD Bunar memberikan waktu kepada pengembang Grand Harmoni Balaraja selama satu minggu, untuk menyelesaikan permasalahan dengan warga.
Sementara itu, kepada wartawan, Lia selaku perwakilan pengembang Grand Harmoni Balaraja enggan berkomentar dan menyerahkan tuntutan warga tersebut kepada Kepala Desa Bunar. “Saya serahkan kepada Kepala Desa Bunar saja, saya tidak komentar,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post