SATELITNEWS.ID, SERANG—Butuh kebersamaan dan saling mengingatkan dalam menegakkan atau mendisiplinkan protokol kesehatan Covid-19. Dengan begitu, diharapkan kasus reaktif atau positif Covid-19 dapat ditekan maksimal sehingga masyarakat dan semua lapisan dapat kembali beraktifitas normal.
Demikian dikatakan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menghadiri Webminar yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin, Selasa (22/9).
Diketahui, Webminar bertajuk Kepala Daerah Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19 tersebut, diikuti Bupati Pandeglang Irna Narulita, Bupati Jember dr Faida, anggota DPR RI Nuraeni, peneliti LIPI Prof R Siti Zuhro, Rektor UIN Prof Fauzul Iman, pemerhati pendidikan Asep Saefudin, dan Rektor Unila Prof Karomani.
Menurut Tatu, Pemkab Serang terus berupaya menanggulangi Covid-19, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial masyarakat. “Kita ini daerah yang luas dan komplek. Ada kawasan industri, pariwisata, pertanian, dan kelautan. Aspek ekonomi dan sosial kami harus pertimbangkan dalam berbagai program yang dilaksanakan,” ujarnya.
Termasuk Pemkab Serang tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan mempertimbangkan permintaan dari kalangan industry dan tidak ingin kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) semakin luas. “Namun kami tegaskan, untuk semua disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Kedisplinan ini penting,” ujarnya.
Untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, telah diterbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Serang Nomor 81 Tahun 2020, tentang Pedoman Penerapan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan. “Saya dan kami di Pemkab, mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Kami melakukan apa yang ditugaskan pemerintah pusat. Mulai dari membuat gugus tugas yang di dalamnya unsur Forkopimda. Serta berbagi tugas dengan dinas-dinas dan stakeholder terkait,” ujarnya.
Sejumlah program dilaksanakan yakni sosialisasi serta penyemprotan disinfektan di 29 kecamatan, pemberian bantuan sosial, memaksimalkan pelayanan Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara sebagai rumah sakit rujukan covid-19, melakukan tracking penyebaran covid-19, penegakan disiplin melalui Satpol PP, hingga penyesuaian sejumlah pelayanan di instansi pemerintah.
“Kami sudah melakukan refocusing anggaran. Untuk mengawal dan menegakkan aturan agar kami sesuai aturan hukum, kami minta pendampingan dari Kejari Serang dan Korsubgah KPK. Kami harus melaksanakan semua program yang tidak biasa, tetapi sesuai aturan,” ujarnya.
Rektor UIN Prof Fauzul Iman, mengapresiasi para kepala daerah perempuan di Banten yang sangan konsen dan visioner dalam melaksanakan program-program pembangunan. “Kami kagum, terhadap para srikandi pemimpin daerah di Banten, punya mental yang luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, masih ada kalangan yang meragukan kepemimpinan peremuan. Namun faktanya, para pemimpin perempuan di Banten sangat membanggakan. “Para pemimpin perempuan ini punya ide-ide fenomenal. Punya kekuatan nalar dan rasa membangun solusi pemecahan, masalah Bangsa yang ada. Termasuk sigap, tangguh, dan visioner dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post