SATELITNEWS.ID, SERPONG—Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyebutkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 masih belum mencapai angka ideal. Saat ini, baru 79 persen warga Tangsel yang sadar terhadap protokol tersebut. Idealnya, kata Airin, mencapai 90 persen.
Hal itu disampaikan Airin saat melakukan evaluasi penanganan Covid-19 di Kota Tangsel, Senin (23/11). Menurut Airin, dari penerapan PSBB yang dilakukan, bahwa sampai saat ini kesadaran protokol kesehatan masih berada di tingkat 79 persen. Dia menjelaskan bahwa masyarakat sudah banyak yang paham mengenai penggunaan APD seperti masker dan face shield pada saat beraktivitas di luar rumah atau ruangan.
Saat ini, kata Airin, Kota Tangsel kembali menerapkan PSBB hingga Desember mendatang. Dengan harapan tingkat kesadaran protokol kesehatan bisa mencapai angka ideal.
”Jadi idealnya itu ada di angka 90 persen,” ujar Airin.
Saat ini dengan adanya vaksin, Airin juga berharap masyarakat bisa lebih sabar. Karena dia memastikan bahwa seluruh warga Tangsel akan mendapatkan vaksin ini, sebagaimana salah satu cara pencegahan dan pemutus mata rantai covid-19.
”Untuk saat ini, kami sudah menyiapkan gugus tugas di tingkat RT dan RW yang bisa memastikan bahwa pelaksanaan PSBB ini diterapkan di tingkatan masyarakat yang paling rendah,” kata dia.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 dan Kepala Pelaksana BPBD Tangsel, Chaerudin menjelaskan, bahwa penanganan Covid-19 itu dilakukan dari segi hulu dan juga hilir. Dimana pemerintah terus berupaya agar masyarakat bisa menerapkan pola hidup baru.
”Yaitu dengan penerapan protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh pemerintah pusat. Yaitu dengan mengenakan masker pada saat beraktivitas di luar ruangan,” ujar Chaerudin.
Dengan evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, pelaksanaan program pemutusan mata rantai Covid-19 di Kota Tangerang Selatan bisa dilakukan. Begitu juga dengan pola hidup masyarakat yang harus lebih disiplin.
Lanjutnya, Pemkot akan memperbaiki dari hulu, hilir dan tengah. Perbaikan ini harus lebih gencar lagi dilakukan. Karena selama covid ada 103 orang meninggal di Tangsel. “Alhamdulillah tingkat kesembuhan capai 80 persen,”jelasnya.
Pihaknya juga meminta kepada semua satgas untuk melaporkan kegiatan harian sampai pukul 19.00 WIB, karena tingkat kepatuhan di Tangsel baru mencapai 79 persen.
Sementara itu dalam sehari kasus baru Covid-19 bertambah 4.442 per Senin (23/11). Kini total sudah 502.110 orang terinfeksi Covid-19. DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan penyumbang kasus harian terbanyak.
Setelah DKI Jakarta, Jawa Tengah menyusul di urutan kedua penyumbang kasus harian terbanyak. Data menunjukkan DKI Jakarta menyumbang 1.009 kasus harian. Hanya selisih tipis dari Jawa Tengah yakni 1.005 kasus harian. Kemudian disusul oleh Jawa Barat yakni 602 kasus. Jawa Timur 365 kasus, dan Kepulauan Riau 273 kasus.
Sebanyak 27.334 orang dalam sehari yang diperiksa spesimennya. Lalu ada 40.083 spesimen yang diperiksa dalam sehari. Kasus sembuh bertambah 4.198 orang. Paling banyak pasien sembuh terdapat di DKI Jakarta yakni 1.064 orang. Sudah 422.386 orang sembuh dari Covid-19.
Pasien meninggal bertambah 118 jiwa. Paling banyak angka kematian terjadi di Jawa Timur sebanyak 35 jiwa. Kini total sudah 16.002 jiwa meninggal dunia akibat Covid-19. Sebanyak 505 kabupaten kota terdampak Covid-19. Ada 7 provinsi di bawah 10 kasus. Dan hanya 2 provinsi yang mencatat nol kasus harian. (irm/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post