SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Sebanyak 808 ruang kelas SD seKabupaten Pandeglang masih dalam kategori rusak sedang maupun berat. Dari total sekitar 5.710 ruang kelas yang rusak, hingga kini sudah 4.902 ruang kelas yang diperbaiki.
Didapat informasi, total jumlah ruang kelas SD tersebut berhasil diperbaiki selama Kabupaten Pandeglang dipimpin Irna – Tanto, sejak tahun 2017 awal lalu sampai sekarang, atau sudah berjalan selama 4 tahun ini.
“Saat ini, sisanya kurang lebih 15 persen lagi yang perlu perbaikan,” kata Irna, Selasa (18/2).
Sisa 15 persen yang belum tersentuh perbaikan itu tambahnya, sudah menjadi fokusnya untuk diselesaikan hingga berakhir masa jabatannya di tahun 2021 mendatang. “Ibu sudah perintahkan Kepala Dindikbud dan jajarannya, untuk segera menyelesaikan pekerjaan rumah, yang hanya 15 persen lagi. Tentu saja sarana prasarana pendidikan jadi fokus kami. Karena itu salah satu penunjang yang sangat penting, untuk mencerdaskan generasi bangsa,” tambahnya.
Selain memperbaiki ruang kelas yang rusak ujarnya, mantan anggota DPR RI ini juga mengklaim, sedang membangun ruang kelas baru (RKB), baik tingkat SD maupun tingkat SLTP. “Alhamdulillah, pembangunan ruang kelas baru tingkat SD sebanyak 103 ruang. Begitu juga tingkat SMP, yang kami bangun ada sebanyak 54 ruang kelas baru,” ujarnya lagi.
Selain itu menurutnya, pihaknya juga fokus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan melaui beberapa program, terutama meningkatkan sumber daya gurunya. Yang diharapkan nantinya, berimbas pada peningkatan sumber daya anak didiknya.
“Untuk kecerdasan anak-anak kita, tentu saja sarana penunjangnya perlu dipenuhi. Memang tak bisa sekaligus, harus bertahap, karena keuangan kita terbatas. Selain itu, kami juga memantapkan sumber daya para pendidiknya (guru,red),” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Pandeglang Taufik Hidayat menyatakan, pihaknya sudah membahas persoalan tersebut, baik diinternal lingkungan dinas, maupun melibatkan seluruh guru dari semua tingkatan dan para UPT.
Menurutnya, mutu itu bakal tercapai tergantung kapasitas guru dan kepala sekolahnya. “Makanya, kami akan memantapkan lagi Kelompok Kerja Guru (KKG), untuk mendukung peningkatan kapasitas,” ujar Taufik.
Ditambahkannya, mutu juga tak terlepas dari sarana dan prasarana. Makanya hal itu-pun tak terlepas dari fokus Dindukbud, untuk segera melakukan perbaikan ruang kelas yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR).
“Kami akan menyisir dan menginventarisir, sekolah mana yang belum terbangun, atau membutuhkan perbaikan ruang kelas-nya. Sehingga ada pemerataan pembangunan, dan tidak bertumpuk pada satu wilayah atau satu sekolah saja,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post