SATELITNEWS.COM, TELUKNAGA—Jalan di Kampung Kandang Genteng, RT 06/ RW 03, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, tiba-tiba amblas, Sabtu (13/3) lalu. Beruntung, insiden yang terjadi malam hari ini tidak memakan korban jiwa, tetapi akses jalan tidak bisa dilewati. Menyikapi hal ini, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang mengaku bakal segera dicor dan diturab.
Salah satu tokoh pemuda Kampung Kandang Genteng, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Ubaidilah mengatakan, tiba-tiba saja jalan beton di kampungnya amblas tanpa ada hujan. Bahkan debit air Sungai Cisadane pun yang berdampingan dengan jalan terlihat sedang normal.
Ubaidilah menduga, jalan utama Kampung Kandang Genteng amblas dikarenakan tanggulnya sering diterjang banjir kiriman dari Bogor setiap tahunnya. Ditambah jalur tersebut sering dilintasi kendaraan besar menuju PT. TUM.
“Jalan amblas, mungkin karena pondasi jalan yang tidak kuat menahan jalan. Ditambah lagi, tanah di bawah jalan sudah terkikis,” kata Ubaidilah kepada Satelit News, Senin (15/3).
Menurut Ubaidilah, sebelum terjadi longsor, jalan tersebut sudah terlihat miring dan retak. Diduga kuat, kerusakan jalan tersebut karena sering dilintasi mobil truk bermuatan sapi dan pakan sapi.
Karena jalan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah, kata dia terpaksa jalan itupun ditutup untuk sementara waktu. Dikarenakan sangat berbahaya jika tetap dibiarkan dibuka. Menurutnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan yang digunakan masyarakat setempat untuk menuju pabrik dan pasar.
Ubaidilah berharap, jalan tersebut bisa segera dilakukan perbaikan. Pasalnya, tanggulnya sudah jebol dan sangat berbahaya bagi masyarakat, khususnya warga Kampung Kandang Genteng.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa ataupun luka saat kejadian. Jalan kini ditutup untuk sementara, karena seluruh badan jalan ambruk,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Burung, Idris Efendi menambahkan, jika terjadi hujan deras di wilayah hulu dan hilir Sungai Cisadane, maka air akan meluap ke pemukiman warga setempat.
Idris berharap, para pihak terkait dapat segera memperbaiki jalan yang amblas. Sedangkan, dia bersama Camat Teluknaga akan berupaya membuka jalan alternatif selama proses perbaikan jalan amblas.
“Kalau ada kiriman debit air yang tinggi, saya khawatir air meluber ke pemukiman warga. Sementara ini kendaraan tidak diizinkan melintas di jalan yang amblas,” tandasnya.
Terpisah, Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui DBMSDA segera membangun jalan yang longsor dan tanggul, akibat derasnya aliran sungai Cisadane di Kampung Kandang Genteng, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga. Kejadian jalan longsor tersebut terjadi sekitar pukul 20.15 WIB pada hari Sabtu (13/3) lalu.
Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi mengatakan, terkait jalan longsor tersebut pihaknya akan melakukan perbaikan pengecoran jalan sekitar 100 meter dan pembangunan turap penahan air.
“Dalam minggu ini kami membangun jalan longsor di Desa Tanjung Burung dan juga bangun tanggul penahan air Sungai Cisadane,” ujar Budhi.
Selanjutnya, kata Budhi, saat ini Kecamatan Teluknaga sedang berkonsultasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane Ciliwung (BBWSC) 2, terkait penggunaan lahan pembanggunan tanggul untuk penahan air Sungai Cisadane.
Terpisah, Camat Teluknaga Zamzam Manohara mengaku sudah meninjau langsung lokasi Jalan Desa Tanjung Burung yang longsor, akibat derasnya aliran Sungai Cisadane yang melintas di desa tersebut.
“Jalan tersebut longsor di Kampung Kandang Genteng jam 9 malam. Akibat terkikis aliran air Sungai Cisadane,” ujar Zamzam.
Pihaknya bersama unsur Muspika bersama Kepala DBMSDA dan tim dari BBWSC, serta Kementerian PUPR melakukan tinjauan ke lokasi amblasnya akses jalan di Desa Tanjung Burung tersebut. (aditya)
Diskusi tentang ini post