SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Rajeg Kabupaten Tangerang mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) selama satu pekan. Uji coba dilakukan setelah pihak madrasah mendapatkan izin dari orang tua murid.
Kepala MTsN 1 Tangerang Rajeg Muksil mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan. Para siswa memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta hanya bersekolah dalam waktu yang singkat.
“Ini minggu pertama percobaan. Bila dalam evaluasi harus distop ya stop saja. Kegiatan PTM sekarang masih terbatas. Anjuran dari Pak Nadiem kan siapkan dari sekarang walaupun hanya 20 menit,”ujar Muksil, Kamis (22/4).
Uji coba dilakukan kepada para siswa di kelas 7 dan 8. Jumlah siswanya sebanyak 580 orang. Setiap hari hanya ada dua jadwal mata pelajaran dengan waktu belajar dibatasi.
“Satu hari ada dua mata pelajaran. Jam dibatasi dari jam 08.00 sampai 10.20. Harus evaluasi, kalau memang harus pakai sesi, ya kami lakukan,”ujarnya.
Muksil menjelaskan Madrasah tetap menunggu edaran dari pemerintah terkait kebijakan PTM, Walaupun dia sudah mengajukan surat izin PTM ke Satga Covid-19. Bahkan, kata Muksil, MTsN 1 Rajeg juga sudah membentuk gugus covid tingkat madrasah.
Langkah PTM terbilang cukup berani. Mengingat, dalam salah satu poin SKB 4 Menteri tentang pembelajaran tatap muka disebutkan kegiatan dapat dilaksanakan apabila seluruh guru dan tenaga pendidik sudah divaksin. Sementara di MTsN 1 Rajeg, baru 10 guru yang divaksin.
Mengenai vaksinasi itu, Muksil mengaku pihaknya sudah mengajukan surat permohonan ke Puskesmas setempat agar guru di madrasahnya divaksin. Namun, permintaan itu, belum ditanggapi seluruhnya.
“Kalau boleh dikatakan agak kecewa, mungkin agak kecewa karena vaksin tahap pertama harusnya sudah selesai. Tapi tahap pertama saja baru sekitar 10 orang. Kami sudah memberikan data ke puskesmas tapi tidak ada, kami tidak direspon mereka” ujarnya.
Menurut Muksil, MTsN 1 Rajeg sudah memperbaiki sarana prasarana kesehatan demi mencegah Covid-19 menyebar. Dimulai dari membenahi wastafel dan menyiapkan sabun.
Muksil menegaskan, kebijakan MTsN 1 melakukan pembelajaran tatap muka berpijak pada SKB 4 Menteri yang membolehkan uji coba PTM di beberapa daerah.
“Kalau dari pemerintah daerah belum ada, bahkan kemarin ada PSBB lagi sampai Mei,”ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan belum ada arahan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka. Sekolah tetap dilaksanakan secara daring,
“Masih nunggu arahan dari pemerintah provinsi. Saya kurang tahu tuh kalau ada sekolah tatap muka. Ngga perlu kalau (ada PTM-red), itu kan sudah dikatakan tidak boleh” ujar Hendra, kemarin.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pendidikan merupakan bagian dari Satgas Covid-19. “Sebenarnya Dindik itu bagian dari Satgas. Dinas Pendidikan itu anggota Satgas. Cuma nanti untuk mengeluarkan aturan Satgasnya ke Bupati” ujarnya.
Muksil menambahlan, beberapa sekolah maupun universitas sudah memasukkan surat izin untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun, Pemkab Tangerang harus menunggu kebijakan dari pemerintah provinsi Banten.
“Sudah banyak surat yang masuk ke pak bupati tapi masih menunggu provinsi dan menteri-menteri” ujarnya. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post