TANGERANG, SN—Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Liza Puspadewi meminta guru maupun tenaga pendidik lainnya untuk jujur ketika mengalami gejala sakit dan dan segera memeriksakan dirinya ke puskesmas ataupun klinik. Guru juga diminta tidak mengajar selama masih sakit.
Pernyataan itu diungkapkap Kadinkes Liza Puspadewi menanggapi rencana diberlakukannya pembelajaran tatap muka di sekolah secara terbatas. Menurut Kadinkes, para guru maupun warga sekolah yang terpapar Covid-19 dapat segera datang ke Puskesmas untuk melakukan tes usap secara gratis.
“Kalau dirasa sakit atau ada yang terpapar segera datang ke puskesmas untuk swab. Itu gratis,” ujar Liza.
Namun, Liza meminta para tenaga pendidik untuk mematuhi protokol kesehatan. Menurut dia, akan sia-sia jika pemeriksaan secara rutin terhadap tenaga pendidik dilakukan namun yang bersangkutan tidak patuh prokes. Para guru yang sudah divaksin pun harus mematuhi protokol kesehatan.
“Tidak jaminan hari ini di-swab tapi sejam kemudian atau sehari kemudian tidak terpapar. Yang harus kita kuatkan adalah protokol kesehatannya,” tegasnya.
Ia juga berharap adanya pemberian vaksin yang menyasar kepada masyarakat dalam usia produktif seperti siswa sekolah. Namun pihaknya terbentur dengan adanya aturan WHO. Saat ini pemberian vaksin tersebut masih terus dilakukan kajian apakah vaksin tersebut bisa untuk ketegori usia siswa sekolah atau tidak. Ia menambahkan, yang bisa dilakukan untuk siswa adalah pemberian pengetahuan dan informasi yang jelas tentang bagaimana menerapkan protokol kesehatan,
“Kita juga maunya ada pemberian vaksin bagi siswa sekolah. Tapi kan terkendala juknis Kemenkes dan WHO. Saat ini belum ada hasil uji bagi anak usia di bawah 18 tahun,”ujar Liza.
Pembelajaran tatap muka hingga kini masih terus dikaji oleh Pemerintah. Lantaran kasus wabah virus Corona hingga saat ini di hampir seluruh wilayah Indonesia masih terus menunjukan angka peningkatan yang signifikan. Sementara Dinas Pendidikan khususnya di Kota Tangerang saat ini terus mempersiapkan segala prasarana dan sarana guna mempersiapkan proses tersebut.
Liza menjelaskan, Guru dan tenaga pendidik harus tervaksinasi sebelum proses belajar mengajar secara langsung. Selain itu, yang harus dilakukan adalah tenaga pendidik atau guru memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana penyebaran Covid-19 terjadi dan bagaimana cara pencegahan penyebaran wabah virus itu sendiri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin vaksinasi terhadap guru terus dilakukan. Sekitar 80 persen guru sudah mendapatkan vaksinasi. Jamaludin mengatakan, 20 persen lagi tenaga pendidikan akan selesai divaksin pada Juni ini.
“Vaksin baru selesai di angka 80 persen. Mudah-mudahan Juni ini selesai,” katanya. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post