satelitnews.com, JAKARTA—Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang menggelar Seminar dan Launching Buku Raden Aria Wangsakara di Aston Hotel Cengkareng, Jakarta, Senin (23/12). Seminar dan buku yang dilaunching tersebut diharapkan dapat memperkaya khazanah sejarah dan kebudayaan masyarakat Tangerang.
“Seminar dan launching buku ini diselenggarakan agar dapat dijadikan bahan bacaan dan dapat memperkata khazanah sejarah kebudayaan masyarakat Tangerang, khususnya dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya,” ungkap Ujar Sudrajat selaku, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang di sela-sela acara.
Disamping itu, kata Ujat, penerbitan naskah akademik ini juga refleksi dari tingginya penghargaan Pemkab Tangerang kepada tokoh dan pejuang dari Tangerang, yang diusulkan menjadi calon pahlawan nasional kepada Menteri Sosial RI pada 30 April 2019 ini.
“Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan seminar dan launching ini yaitu Mufti Ali selaku tim ahli penelurusan data dan fakta Raden Aria Wangsakara, Titik Pudjiastuti selaku guru besar FIB UI, dan TB. Moggi Nurfadhil Stya selaku Ketua Umum Babad Kesultanan Banten,” jelasnya.
Lanjut Ujat, saat membacakan sambutan Bupati, wacana pengusulan Raden Aria Wangsakara untuk calon pahlawan nasional yang menguat di tahun lalu, telah direalisasikan dalam usulan resmi Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Sosial Kabupaten Tangerang ke Dinas Sosial Provinsi Banten. Selanjutnya meneruskannya ke Kementerian Sosial pada tanggal 30 April tahun ini.
“Dalam pengusulan tersebut telah ditulis sebuah naskah akademik, yang memuat riwayat hidup dan perjuangan tokoh ulama ini. Naskah akademik tersebut merupakan prasyarat utama dalam penentuan, apakah seorang tokoh yang diusulkan dapat dipertimbangkan oleh 13 orang anggota Tim Pengkaji dan Pemberi Gelar Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial untuk diajukan kepada Presiden sebagai pahlawan nasional,” jelasya.
Sesuai dengan namanya, kata Ujat, naskah akademik perjuangan Aria Wangsakara, adalah sebuah naskah hasil riset dan kajian serius tim penulisnya. Kata dia, banyak data dan informasi baru yang menarik yang disuguhkannya. Informasi dan narasinya tentang sejarah perjuangan masyarakat Tangerang, semasa tokoh ini hidup sangat kaya dan berharga. Menurutnya, tidak hanya dapat menambah ilmu pengetahuan sejarah, melainkan juga memberikan inspirasi tentang perjuangan mempertahankan harkat dan martabat, sebagai sebuah bangsa melawan keserakahan penjajah.
“Oleh karena itu, penerbitan naskah akademik usulan calon pahlawan nasional dari Tangerang, menjadi sebuah buku yang diberi judul Aria Wangsakara Tangerang Imam Kesultanan Banten, Ulama-Pejuang Anti Kolonialisme (1615-1681) ini patut mendapatkan apresiasi. Dengan penerbitan literatur ini, pengetahuan kita tentang riwayat hidup dan perjuangan tokoh-tokoh pejuang dari Tangerang akan semakin kaya. Mudah-mudahan dengan penerbitan ini, sejarah heroisme masyarakat Tangerang dalam melawan kolonialisme bangsa Asing yang serakah, menjadi inspirasi bagi kita semua dalam pembangunan Tangerang kini dan ke depan,” jelasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post