SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tiga hari sudah banjir melanda wilayah Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Air yang merendam ratusan rumah warga di wilayah tersebut tak juga surut sejak dilanda pada Selasa, (17/1/2022) siang lalu.
Diketahui, terdapat empat kelurahan di Kecamatan Benda yang dilanda banjir yakni Jurumudi, Jurumudi Baru, Benda dan Belendung. Para warga pun masih bertahan di rumahnya, meski kesulitan beraktivitas. Seperti yang terpantau di RT 4 RW 8, Kelurahan Jurumudi. Wilayah itu menjadi kawasan yang terdampak banjir terparah. Ketinggiannya mencapai 60 cm.
“Sudah tiga hari sampai sekarang belum surut-surut. Tapi sekarang udah mulai turun airnya kemarin itu sampai masuk ke dalam rumah,” ujar salah seorang warga Nurlela, Kamis, (20/01/2022). Sejauh ini dirinya belum berkeinginan untuk mengungsi meski pemerintah telah menyiapkan tempatnya. “Belum (mengungsi) sih, masih di rumah aja. Kalau tidur di bale biar enggak kena air,” imbuhnya.
Ibu anak satu ini tinggal perkampungan yang memang menjadi langganan banjir. Nurlela memang tak terkejut dengan bencana ini. Kendati demikian, banjir yang melanda diakui lebih parah dari sebelumnya. “Biasanya memang banjir udah langganan. Tapi sebentar aja juga surut. Ini berhari-hari. Memang saluran airnya gak ada,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya Tarmuzi. Kata dia memang semenjak ada pembangunan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II banjir terasa lebih parah. “Sebenarnya ada enggak ada JORR ya banjir banjir juga. Tapi memang sekarang lebih lama,” katanya.
Dia pun berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini. Sebab warga telah lelah bila harus bergelut dengan banjir ketika diguyur hujan. “Kita orang kecil cuma minta ini selesai. Tiap tahun ini banjir terus. Engka ada habisnya,” kata dia.
Pantau di lokasi para petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum serta Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang juga melakukan mitigasi. Pemerintah mengerahkan banyak pompa untuk menyedot air yang meluap ke lingkungan warga yang dioperasikan selama 24 jam.
Para petugas pula dikerahkan untuk mengeruk saluran air yang dangkal tersedimentasi. Upaya tersebut, sejauh ini cukup efektif. Sebab, air tersedot kemudian dibuang ke saluran air yang sudah menyurut. Air yang tergenang di lingkungan warga pun mulai turun perlahan.
Meski demikian, warga harap-harap cemas dengan hujan yang akan turun nanti. Mereka khawatir banjir bertambah parah. “Sekarang udah mulai turun. Tapi nanti kan kalau hujan, ketinggian air naik. Jadinya makin parah,” kata dia. Petugas UPT Pemadam Kebakaran dan korban BPBD Batuceper yang berada di lokasi, Abdul Rahim mengatakan, air baru dapat disedot setelah saluran pembuangan turun. “Itu kan kemarin kali (daerah aliran air) lebih tinggi, jadi airnya limpas ke lingkungan warga. Sekarang kan udah turun, jadi air di lingkungan udah bisa di sedot. Kita operasikan 24 jam,” pungkasnya. Hingga kini, SatelitNews.Id masih belum mendapat konfirmasi dari pihak pengembang jalan tol. (irfan)