SATELITNEWS.ID,PANDEGLANG—Demi mendapatkan jatah minyak goreng 2 liter per orangnya, ratusan warga di Kabupaten Pandeglang rela ikut antre panjang di acara operasi pasar. Operasi pasar yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) Kabupaten Pandeglang bersama Bulog Sub Divre Pandeglang – Lebak di Gedung Djuang 45 Pandeglang, Kamis (24/2/2022) itu, bukan hanya diikuti oleh emak-emak saja, namun juga kaum adam hingga anak sekolah.
Meski operasi pasar baru dibuka pukul 09.00 WIB namun warga tampak sudah mengantre untuk mendapatkan minyak goreng murah sejak pukul 08.00 WIB. Mereka takut tidak mendapatkan jatah 2 liter minyak goreng tersebut.
Salah seorang warga, Ikamengatakan , ia rela antre mendapatkan minyak goreng karena saat ini minyak goreng harganya sangat mahal. Selain itu minyak goreng susah diperoleh.
“Saya ikut antre karena kemarin mendapatkan info katanya mau ada minyak goreng murah, makanya pagi-pagi banget saya kesini. Ya rela antre karena kesepatan, kan susah carinya dan harga untuk ukuran 2 liter saja itu bisa Rp36 ribu di pasar, kalau disini (operasi pasar murah,” kata Ika, Kamis (24/2/2022).
Sebagai seorang ibu rumah tangga, Ika berharap segera ada solusi dari Pemerintah Pusat untuk menstabilkan harga minyak goreng. Sebab menurutnya, minyak goreng merupakan item yang cukup penting untuk mengolah makanan.
“Mudah-mudahan harga minyaknya turun lagi dan ada lagi soalnya kasian kami ibu rumah tangga, udah mahal nyari minyaknya juga susah,” harapnya.
Kepala Dinkoperindag Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengatakan, operasi pasar dilakukan di dua lokasi yakni Gedung Juang Kecamatan Pandeglang dan bekas Kewedanan Menes Kecamatan Menes. Diungkapkannya, di masing-masing lokasi tersebut diberikan jatah sebanyak 2.500 liter untuk dijual pada warga dengan catatan warga hanya boleh mengantre 1 kali.
“Kami kerjasama dengan Bulog ini tentu tidak hanya sekali jadi kami antisipasi jika terjadi kelangkaan minyak. Ya cukup antusias padahal kami hanya mengumumkan lewat grup WhatsApp, Medsos, radio, media dan melalui kecamatan supaya nanti mereka yang menginformasikan pada masyarakat,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan ke depan ada lokasi lain yang akan dijadikan tempat operasi pasar karena masih banyak warga yang membutuhkan minyak murah. Namun langkah itu akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Bulog untuk memastikan stok minyaknya.
“Nanti kami lihat perkembangannya karena di Bulog juga stok terbatas mudah-mudahan ada alokasi tambahan untuk Kabupaten Pandeglang,” tandasnya. (nipal)