SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pasar lingkungan di Kecamatan Periuk Kota Tangerang terlihat sepi, Rabu (11/5). Puluhan ruko yang ada di sana tak berpenghuni. Hanya terdapat dua petugas keamanan yang berjaga.
Dari luar, bangunan pasar lingkungan tersebut tampak kokoh. Namun bila masuk ke dalam terlihat banyak kerusakan. Seperti, keretakan pada sisi bangunan. Bangunan yang miring dan amblas. Di lobi pasar bahkan infrastrukturnya sudah terlihat turun.
“Dulu ini rata pas baru dibangun. Tapi lama-lama amblas sampai satu meter,” ujar salah satu petugas keamanan, Agung, Rabu (11/5).
Agung menyatakan bangunan itu sempat beberapa kali diperbaiki karena terdapat kerusakan.
“Di sini (lobby) dulu itu kan rata terus jebol ada dua lubang. Terus dibenerin,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia ada satu ruko yang hampir rubuh. Kemudian ditopang dengan kayu lalu diperbaiki lagi.
“Waktu dulu pas gempa di Banten terasa sampai sini. Itu langsung amblas bangunan,” katanya.
Rapuhnya infrastruktur bangunan membuat Agung dan temannya menjadi was-was. Mereka khawatir tiba-tiba akan rubuh.
“Karena ini udah banyak yang retak dan amblas. Untung aja ini fondasinya besi kalau enggak sudah rubuh,” tuturnya.
Dia mengatakan dahulu lokasi yang dibangun pasar ini merupakan lahan rawa kosong. Kata dia pengurukan yang dilakukan tidak sesuai.
“Lihat aja ini banyak yang amblas,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh petugas keamanan lainnya, Junaedi. Dia awal-awal pembukaan pasar ini para awal 2019 lalu ramai. Namun makin kesini menjadi sepi.
“Dulu ramai. Ini jadi sepi karena banjir. Terus kan ada pasar lainnya juga. Dulu ada petugas (keamanan) ada 16, sekarang tinggal 2,” katanya.
Kini, pasar lingkungan ini hanya diisi oleh 6 pedagang. Sedangkan sisanya sudah pergi. Dia mengungkapkan, sewa ruko untuk berdagang di sana hanya Rp 500 ribu per bulan.
“Tukang angkringan, beras, tukang mainan terus masih ada tiga lagi, tapi masih belum buka mungkin Minggu depan. Ada dua orang lagi sebenarnya ayam geprek tapi udah lama nggak buka,” ungkapnya.
Pasar lingkungan Periuk menjadi sorotan setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang menetapkan empat orang tersangka atas kasus dugaan tidak pidana korupsi (Tipikor) pasar lingkungan di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Selasa, (10/5). Perbuatan para tersangka melakukan penyelewengan dalam program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pada Tahun 2017 itu diduga telah merugikan negara sebesar Rp 640 juta lebih.
Kepala Kejari Kota Tangerang Erick Folanda mengatakan penyidik menetapkan satu PNS yakni Pejabat Pembuat Komitmen Pemkot Tangerang berinisial OSS sebagai tersangka. Jaksa juga menetapkan Direktur PT Nisara Karya Nusantara AA, Site Manager PT Nisara Karya Nusantar AR dan Penerima Kuasa dari Direktur PT Nisara Karya Nusantara DIL sebagai tersangka. Erick menyatakan empat orang tersebut langsung ditahan di Rutan kelas 1B Pandeglang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah angkat bicara terkait penetapan empat orang tersangka kasus pembangunan pasar lingkungan di wilayah Kota Tangerang. Arief menegaskan pihaknya secara tegas menyatakan akan patuh pada peraturan perundang – undangan yang berlaku terkait proyek pembangunan pasar lingkungan di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk tahun anggaran 2017.
“Kita hormati proses hukum yang sedang berjalan,”jelas Wali Kota yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (10/5) malam.
“Pemkot patuh pada aturan yang berlaku secara hukum,”katanya. (irfan)