SATELITNEWS.ID, SERANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten, melakukan peninjauan langsung ke sekolah-sekolah yang diklaim terdapat data honorer siluman, sebagaimana di beritakan beberapa hari terakhir.
Peninjauan itu dilakukan ke beberapa sekolah untuk memastikan kebenaran isu liar yang berkembang di masyarakat. Selain itu, Disdikbud Banten juga meminta seluruh sekolah yang berada dalam kewenangannya untuk kembali melakukan validasi data yang dimaksud.
Sekretaris Disdikbud Banten M Taqwim mengatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi salah satunya ke SMKN 2 Kota Serang, dan tidak ditemukan data guru honorer siluman.
“Sudah dilakukan validasi, nyatanya memang tidak ada itu honorer siluman,” kata Taqwim, Rabu (31/8/2022).
Diungkapkan Taqwim, sebagian besar data honorer yang sudah mendapatkan SK dari Disdikbud terdata dalam aplikasi Dapodik, dan sebagian lagi masih dalam proses. Data yang mempunyai SK itulah yang menjadi acuan dalam memberikan honorarium tenaga honorer.
“Sehingga ketika ada sumber data yang di luar itu maka bisa dipastikan itu bukan dari kami. Karena kami hanya memberikan honor kepada pegawai yang terdata validitasnya. Yang di SK-kan itu reel adanya, guru dan orangnya juga ada,” ucapnya.
Taqwim menduga, data yang digunakan dalam pemberitaan itu bersumber Balitbang Kementrian Pendidikan, dimana kondisi data existing-nya terdapat perbedaan dengan data yang ada di Dapodik.
“Maka dari itu, kami juga saat ini sedang melakukan kordinasi dengan Pusdatin terkait data itu. mungkin karena belum di update sehingga masih ada nama-nama yang sudah keluar tapi belum dihapus, sehingga dianggap sebagai pegawai siluman,” jelasnya.
Dikatakan Taqwim, besaran honor yang dibayarkan kepada tenaga honorer itu juga tidak sebesar seperti yang diberitakan, karena yang dibayarkan itu hanya sesuai dengan yang di-SK-kan oleh dinas.
“Kalaupun sudah di-SK-kan, kita juga selalu menerima laporan dari sekolah terkait dengan absensi kehadiran guru, jadi kalaupun ada SK-nya, tapi kalau jam mengajarnya tidak ada ya tidak kita bayar,” pungkasnya. (mg2)