SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Sempat lesu lantaran “dihajar” pandemi Covid-19 selama dua tahun, di awal tahun 2023 wisata religi di Pandeglang mulai bangkit.
Kebangkitan itu, ditandai dengan banyaknya bus-bus pariwisata yang datang ke lokasi wisata religi di Pandeglang, diantaranya, ke Makam Keramat Syekh Manshur di Cikadueun Kecamatan Cipeucang, Makam ulama kondang Abuya Dimyati di Cidahu Kecamatan Cadasari, Makom Syekh Magribi di Bangkonol Kecamatan Koroncong, Panziarahan Batu Quran Cibulakan di Kecamatan Cimanuk, dan Makam Keramat Syekh Asnawi di Caringin Kecamatan Labuan.
Pantauan di sejumlah lokasi, peningkatan jumlah kunjungan wisata ditandai dengan antrean bus pariwisata dari luar Pandeglang, yang hendak masuk ke area parkir objek wisata religi.
Kondisi ini, mulai terlihat sejak Bulan Rajab hingga Sya’ban. Bila dikonversikan menjadi bulan Masehi, maka Rajab hingga Syaban jatuh di bulan Februari hingga penghujung Maret. Sementara Ramadhan, biasanya pengunjung dari luar kota berkurang, sementara pengunjung lokal meningkat.
Di Makam Keramat Syekh Manshur Cikadueun, setiap hari dalam beberapa minggu ini tak kurang dari 15 bus pariwisata dari luar kota terlihat parkir di area gerbang. Dari nomor polisi bus diketahui, rombongan wisatawan tersebut ada yang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Kudus, bahkan Madura.
Saking penuhnya, area parkir objek wisata religi tak cukup. Petugas parkir penziarah memperluas area parkir ke eks stasiun Cikadueun, dan di pinggir Jalan Raya Labuan.
Bila satu bus wisata mampu mengangkut 55 orang, maka dalam sehari ada 825 orang yang berkunjung ke objek wisata religi. Kondisi serupa, terlihat di sejumlah objek wisata religi lainnya.
Masyarakat di sekitar lokasi wisata religi mengaku, senang dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Soalnya, itu berdampak langsung pada peningkatan perekonomian mereka yang rata-rata berdagang di sekitar lokasi wisata religi.
“Alhamdulillahirobbil’alamin, pengunjung sekarang mulai normal lagi. Nggak seperti pas Covid-19, bener-bener sepi. Karena sama pemerintah dilarang berkerumun, jadi yang ke sini jarang. Semoga nggak terulang lagi pandemi, dan kunjungan wisata makin naik,” kata Rohim, yang berdagang emping, dan gula merah di sekitar penziarahan Cikadueun, Sabtu (25/2/2023).
Sekedar informasi, di Pandeglang, wisata religi ini menjadi salah satu wisata unggulan. Lantaran, daerah ini memiliki banyak sekali objek wisata makam keramat ulama kondang, makom atau patilasan tokoh ulama, dan juga situs-situs pemujaan leluhur perintis penyebaran Islam di Banten.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang, diketahui bahwa penurunan data wisatawan mulai terlihat sejak tahun 2019 atau di awal pandemi. Dari 2,4 juta wisatawan pada tahun 2019, jumlahnya turun menjadi 1,8 juta pada tahun 2020. (mardiana)
Diskusi tentang ini post