SATELITNEWS.COM, TIGARAKSA – Untuk meningkatkan kualitas dan mengasah mentalitas generasi muda, sebanyak 365 anak mengikuti Festival Lomba Seni dan Baca Tulis Al Qur’an (BTQ) tingkat Sekolah Dasar, di SDN Gudang Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Sabtu (13/5).
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid yang membuka acara menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengasah mentalitas, dan meningkatkan kualitas anak, serta untuk mencari para bibit-bibit pecinta Al-Qur’an.
“Acara ini bisa mengasah keberanian dan mentalitas siswa-siswi, serta menanamkan jiwa berkompetisi secara sportif sejak dini. Saya mengapresiasi festival dan lomba seni siswa-siswi tingkat SD ini,” katar, Sabtu (13/5).
Menurut Rudi, selain melatih mentalitas pada anak, perlombaan baca tulis Al-Qur’an memang sengaja ditanamkan sejak dini kepada anak, karena umat muslim diwajibkan untuk mempelajari kitab agamanya sendiri, yaitu Al-Qur’an. Kemudian, ketika dikreasikan dengan seni, maka akan tercipta anak-anak yang religius dan cinta akan keindahan.
“Dengan ilmu, hidup menjadi mudah, dengan agama, hidup menjadi terarah dan dengan seni, hidup menjadi indah. Teruslah bejar dan berkarya,” pesannya.
Sebelum dimulainya acara festival dan perlombaan seni serta baca tulis Al-Qur’an, Rudi sempat menguji keterampilan dalam membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an dari lima peserta. Selain itu, kelima peserta juga diberi beberapa pertanyaan tentang wawasan ideologi dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila.
“Kekima peserta ini sangat baik dan terampil. Mereka bisa menjawab, serta menyelesaikan ujian yang saya berikan. Seperti membaca dan menulis Al-Qur’an. Mereka juga hafal Pancasila sebagai dasar negara kita, yaitu Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional dan BTQ antar SD tingkat Kecamatan Tigaraksa, Cecep Saepudin menjelaskan, festival dan lomba ini diikuti oleh 365 siswa-siswi sekolah dasar di wilayah Kecamatan Tigaraksa. Katanya, ada 12 cabang yang dilombakan, diantaranya melukis, gambar,bercerita, tari, solo vocal, baca puisi, cipta puisi, calistung, pantonim, membatik, kriya anyam, kaligrafi dan Hafiz Qur’an.
“Kita ingin melihat kreasi dan kemampuan siswa-siswi, sekaligus mengasah mentalitas siswa untuk tampil di depan guru, orang tua dan para dewan juri,” jelasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post