SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Sampah menjadi masalah yang cukup pelik di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Perlu kesadaran dan kolaborasi dari berbagai pihak sehingga pengelolaan sampah bisa dilakukan dari hulu hingga hilir.
Sampah yang ada di Tangsel sebagian besar akan bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong. Setiap harinya, kurang lebih terdapat sekitar 400 ton sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang.
Volume sampah yang cukup besar itu memerlukan penanganan dan pengolahan agar tidak semakin menumpuk. Saat ini, di TPA tersebut, hanya ada pengolahan sampah secara tradisional yang diterapkan. Bahkan, hal tersebut dinilai tidak efektif secara kuantitas.
“Masih secara tradisional seperti budidaya magot sama komposter,” ujar Kepala UPT TPA Cipeucang, Firdaus saat dikonfirmasi Satelit News.
Firdaus menegaskan, budidaya maggot dipilih Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Jika budidaya larva lalat hitam ini digencarkan hingga tingkat bawah, kata dia, isu sampah kota bakal tereduksi drastis.
“Kalau ini dijalanin di 3 R efektif. Karena kalau di Cipeucang kan volume sampah besar, kalau secara kecil ngga sebandinglah,” jelasnya.
Pembudidayaan maggot mulai dilirik karena dianggap bisa mengurangi timbulan sampah organik. Alternatif pengelolaan sampah menjadi penting, apalagi tempat pembuangan sampah di wilayah Tangsel saat ini sudah cukup kritis.
Firdaus mengatakan, TPA tersebut memiliki luas kurang lebih 12 hektar secara keseluruhan. Untuk landfill di TPA ini telah memiliki ketinggian hingga 15 meter. Kata Firdaus, saat ini terdapat 3 landfill dengan luas yang berbeda-beda.
“Luas total sekitar 12 hektar, itu sudah keseluruhan termasuk kantor, pipa, landfill dan sebagainya. Kalau landfill 1 itu 2,5 hektar, landfill 2 itu 1,7 hektar, dan landfill 3 itu 0,8 hektar,” katanya.
Firdaus menambahkan, untuk menunjang sarana prasarana, saat ini pihaknya memiliki 9 alat berat dengan jenis yang berbeda guna membantu perpindahan sampah. (eko)
Diskusi tentang ini post