SATELITNEWS, TANGERANG–Tim softball putri Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi juara babak kualifikasi PON XXI di lapangan softball H. Sonny Nurrochman, Sport Center Kabupaten Tangerang. Posisi jawara itu direbut setelah mengalahkan Papua 2-0 pada laga grand final PRA PON XXI Aceh-Sumut, Selasa (18/7) sore .
Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan saat PON XX di Papua atas tim yang sama dengan skor 7-6. Hasil ini juga membawa Sultra lolos ke PON XXI bersama 5 tim lainnya termasuk tim putri Banten.
Selain Sultra, Papua dan Banten tim yang lolos dari ajang ini adalah Jawa Barat, Bali dan DKI Jakarta. Banten mampu bersaing dengan berada di peringkat empat dari 12 peserta setelah sebelumnya di Pra PON XX Papua, Banten gagal lolos karena hanya menempati posisi kedelapan.
“Ini peningkatan prestasi yang sangat signifikan dari tim putri, dengan persiapan 3 bulan efektif Pelatda dari 6 bulan pelaksanaan Pelatda ini sudah jauh lebih baik dibanding Pra PON sebelumnya. Apalagi kalau dibandingkan Sultra yang menggelar Pelatda secara terpusat sejak tahun lalu prestasi ini cukup bagus, potensi juara di PON juga kami miliki,” ucap Acep Suhardiman manajer tim softball putri Banten.
Lebih jauh dikemukakan Edi Satriadi Ketua Pengprov Perbasasi Banten, kelolosan Banten ini diharapkan bisa menambah semangat atlet untuk lebih berprestasi di PON nanti.
Edi mengakui saat ini potensi Banten untuk meraih medali di PON Papua sangat tinggi mengingat pesaing Banten di papan atas Pra PON bakal berkurang kekuatannya.
Seperti Papua dan Sultra yang akan terkikis kekuatannya lantaran beberapa atlet intinya tidak bisa tampil karena alasan batasan umur dibawah 23 tahun. “Bahkan Sultra sebagian besar pemain utamanya akan berusia diatas 23 tahun, demikian juga Papua ada beberapa pemain intinya yang tak akan tampil di Aceh-Sumut. Sementara Banten hanya ada satu atlet yang tak bisa main, selebihnya masih atlet muda usia,” ucap Edi.
Sedang mantan pelatih Banten Steven Pattiwael menilai tim putri Banten punya potensi cukup besar untuk bisa meraih medali di PON XXI. Mengingat saat menghadapi tim papan atas, Banten mampu memberi perlawanan ketat sebelum akhirnya kalah.
“Seperti lawan DKI Jakarta, mereka mampu bangkit mengejar ketinggalan meski akhirnya kalah 8-7. Inning yang dilalui Banten saat lawan tim papan atas selalu ketat, termasuk lawan Sultra yang mampu menahan imbang hingga inning keempat,” jelas Steven.
“Yang perlu diperbaiki dari Banten mungkin hanya fisik pemainnya yang tidak bisa konstan selama pertandingan,” tuturnya. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post