SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Proyek revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang kini sudah memasuki tahapan lelang di Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pemerintah Kota Tangerang diminta mulai melakukan relokasi pedagang dari pasar tersebut. Hal tersebut diungkapkan Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati.
Dia mengatakan, sebanyak 572 pedagang yang mengisi kios-kios di Pasar Anyar dalam waktu dekat akan direlokasi. Pihaknya bersama Pemkot Tangerang telah memutuskan 4 titik lokasi untuk merelokasi ratusan pedagang tersebut. Diantaranya Pasar Modern Banjar Wijaya, Mal Metropolis Town Square, Pasar Laris dan Pasar Bandeng.
“Kalau jumlah yang ada lebih dari 1.200 kios. Dari jumlah itu setelah dievaluasi hanya 572 pedagang yang mendapatkan porsi untuk direlokasi. Karena kan kalau melihat data ada beberapa pedagang yang memiliki kios lebih dari satu,” ujar Titin, Kamis (14/9).
Titin berharap para pedagang dapat menerima empat lokasi yang disediakan Pemkot Tangerang tersebut. Sebab, kata dia, proses revitalisasi Pasar Legendaris bagi warga Kota Tangerang ini memakan waktu cukup lama.
“Kami mohon kerjasamanya dan dukungan para pedagang, lokasi relokasi dapat diterimanya,” ucapnya.
Meski demikian, Titin belum bisa menyebut kepastian pelaksanaan relokasi para pedagang Pasar Anyar tersebut.
“Dalam waktu dekat, saat ini kita bersama Pemkot tengah menyiapkan segala sesuatunya,” pungkasnya.
Salah satu pedagang Pasar Anyar, Rizky menyatakan rapat sosialisasi relokasi sudah berlangsung pada Sabtu 9 September 2023 lalu. Ketika itu, pedagang berharap agar lokasi relokasi masih dekat dengan Pasar Anyar.
“Para pedagang sih inginnya masih di dekat lokasi Pasar Anyar, supaya para pelanggan juga tidak kabur ke tempat lain dan kami juga ingin pemindahannya itu jauh-jauh hari. Jangan dadakan seperti ini, dan semua aspirasi itu masih ditampung oleh Dirut Perumda dan akan dijawab pada hari Jumat atau Sabtu,” ucapnya, Kamis (14/9).
Namun kata dia, pada 12 September lalu, mulai bermunculan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Para Pedagang Pasar Anyar” di sejumlah lokasi seperti Pasar Banjar Wijaya. Hal tersebut kemudian membuat pedagang kesal karena pada pertemuan sebelumnya belum dicapai lokasi relokasi. Setelah itu, lanjut dia, para pedagang melakukan long march ke Perumda Pasar pada Rabu (13/9) untuk menanyakan perihal spanduk itu yang telah meresahkan mereka.
“Tapi pertanyaan kami itu cuma ditampung karena perwakilan Perumda saat itu tidak berwenang menjawab perihal tersebut,”katanya.
Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang dinilai harus dilakukan. Pasar yang menjadi salah satu ikonik Kota Tangerang pada masa lampau itu sudah lama tidak direnovasi.
Bangunan Pasar Anyar Tangerang saat ini telah termakan usia. Banyak kerusakan fisik yang terjadi, mulai dari kerusakan keramik lantai terangkat, cat mengelupas, atap bolong, lampu utama yang mati, serta banyaknya kios yang kurang rapih. Sehingga kesan kumuh yang cukup melekat.
Pengamat Politik, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Memet Chumaidi menyatakan Pemkot Tangerang sebaiknya memikirkan relokasi pedagang Pasar Anyar sebaik mungkin. Dia meminta relokasi dilakukan ke lokasi-lokasi yang tak berjarak terlalu jauh.
“Supaya konsumen dan pedagang tidak kehilangan akses transaksi yang selama ini sudah dibangun,” tegasnya.
Di sisi lain, dia meminta para pedagang dan warga terbuka dan menerima revitalisasi demi keberlangsungan dan kemajuan Pasar Anyar Tangerang yang lebih signifikan. Selanjutnya, Pemerintah juga harus terbuka dalam mengatur tata kelola atau zonasi pedagang pada bangunan yang baru nanti.
“Jangan sampai, tata kelola atau zonasi lapak yang pastinya nanti berubah malah sedikit banyak merugikan para pedagang. Bagaimana bangunan Pasar Anyar Tangerang yang baru dapat mengangkat segala perubahan. Tak sekadar tampak wajah pada bangunan, namun kesadaran dalam aktivitasnya yang berimbas pada omzet para pedagangnya,” jelas Memet.
Menurut Memet, sudah patutnya Pasar Anyar Tangerang direnovasi atau direvitalisasi. Pasalnya, bangunan Pasar Anyar Tangerang sudah tak layak digunakan sebagai pusat perputaran perekonomian.
“Pasar Anyar Tangerang sudah terlalu lama, secara bangunan sudah tak layak, apalagi aksesnya. Apalagi, tumpah ruahnya pedagang ke badan jalan, itu sudah makin tidak benar dan harus dibereskan. Sehingga perlu dilakukan revitalisasi,” ungkap Memet.
Diberitakan sebelumnya, akhir tahun 2023 Pasar Anyar Kota Tangerang mulai direvitalisasi Kementerian PUPR. Diperkirakan awal Oktober ini Kementerian PUPR sudah melakukan pembongkaran. (mg5/gatot)
Diskusi tentang ini post