SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyemprotkan 200 ribu liter cairan untuk Biotech ke tempat pembuangan akhir Cipeucang. Penyemprotan yang dilakukan dengan menggunakan 40 truk tangki dianggap berhasil menghilangkan bau menyengat dari TPA tersebut.
Kepala DLH Kota Tangsel Toto Sudarto mengatakan bau tak sedang sudah menyebar hingga beberapa kilometer dari TPA Cipeucang. Untuk mengatasinya, DLH menyemprotkan cairan biotech yang sudah dipakai TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang, Pasar Kraggot Cilegon, dan beberapa TPA lainnya. Jika dilakukan penyemprotan secara intens, persoalan bau tak sedap ini diharapkan bisa teratasi.
“Sejak hari pertama setelah ambrolnya turap, kita lakukan penyemprotan sebanyak 200 ribu liter (40 mobil truk tanki-red). Alhamdulillah. Meski belum hilang betul, tapi sekarang, baunya tidak terlalu menyengat dibandingkan di awal-awal saat jebolnya turap,” ungkap mantan Camat Pamulang ini.
Menurut ayah tiga anak ini, cairan yang digunakan dapat mengurangi bau tak sedap di sejumlah TPA. “Berdasarkan laporan yang saya terima, bau tak sedap ini sempat menyebar hingga radius lima kilometer. Saya mohon maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini. Doakan kami, diberi kelancaran sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat,” tambah Toto.
DLH, kata Toto, menargetkan pengangkutan sampah yang tumpah dari TPA Cipeucang ke Sungai Cisadane rampung dalam sepekan. Hingga Rabu (10/6), persentase sampah yang berhasil dievakuasi sudah mencapai 80 persen.
Setiap hari rata-rata 180 meter kubik sampah berhasil diangkut ke sisi daratan. Ia mengaku, ada sembilan alat berat diterjunkan untuk mengangkat sampah dari Sungai Cisadane.
Selain melibatkan tim DLH Kota Tangsel, proses pengangkutan sampah juga melibatkan pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Satker PUPR Banten.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses evakuasi sampah dari Sungai Cisadane. Terutama kepada Pemerintah pusat dan Satker PUPR Pemprov Banten. Juga kepada Bapak Bupati Tangerang yang juga sudah membantu Tangsel,” tutur pria yang juga Ketua DPD Bamus Betawi Kota Tangsel ini.
Selain pengangkutan sampah, di TPA Cipeucang juga sudah dan sedang dilakukan penyemprotan cairan biotech. Soal kondisi bangunan yang ambrol, kata alumnus APDN Bandung ini, masih menjadi tanggungjawab pihak kontraktor yakni PT Ramai Jaya Purna Sejati. Sebab, saat bangunan tersebut ambrol, statusnya masih dalam tahapan pemeliharaan dan belum diserahterimakan kepada Pemkot Tangsel.
“Pihak kontraktor sudah menyanggupi akan memperbaiki kembali semua bangunan yang ambrol. Nanti kita lihat saja, setelah proses pengangkutan sampah dan normalisasi Sungai Cisadane selesai, baru bisa dikerjakan. Tapi yang jelas, kontraktornya menyatakan siap memperbaiki bangunan yang roboh,” tutur mantan Kadis Disdukcapil ini.
Seperti diketahui, turap TPA Cipeucang jebol hingga mengakibatkan tumphan sampah menutupi Sungai Cisadane, Jumat (22/5). Penyebabnya diduga bangunan tanggul tersebut tidak mampu menahan tumpukan sampah dan debit air hujan yang tinggi. (jarkasih/gatot)
Diskusi tentang ini post