SATELITNEWS.COM, LEBAK—Bendungan Karian Kabupaten Lebak yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (8/1/2023) kemarin rupanya masih menyisakan 400 bidang pembebasan lahannya belum diselesaikan oleh pemerintah.
Penjabat (Pj) Bupati Lebak Iwan Kurniawan tak menampik ketika disinggung soal masih banyaknya lahan yang dilakukan ganti rugi pada proyek strategis nasional tersebut. Bahkan dirinya membanarkan masih ada sekitar 400 bidang tanah dalam tahap pergantian yang saat ini tengah dalam proses oleh pemerintah pusat.
“Kita (Pemkab Lebak) sudah bicara dengan PUPR, agar hal ini tidak sebatas diresmikan tapi terus dikembangkan untuk pergantian. Saya catat ada 400 bidang yang belum, November 2023 waktu saya baru masuk dan saya kirim surat dan saya bicara sudah 200 bidang untuk berproses pembayaran. Mereka menyampaikan tetap komit dan memang itu menjadi program prioritas,” papar Iwan.
Pemerintah sendiri telah membebaskan lahan di antaranya merelokasi pemukiman penduduk di Kecamatan Maja, Sajira, Cimarga dan Kalanganyar. Bendungan Karian akan menjadi bendungan terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede. Pembangunan Bendungan Karian menelan anggaran biaya Rp2,27 triliun. Bendungan ini memiliki daya tampung 315 meter juta meter kubik, dan luas genangan 1773 hektare. Namun, di balik anggaran yang cukup besar rupanya pembebasan lahannya belum selesai. Iwan mengaku pembebasan terhadap lahan milik warga tersebut ada proses kendala.
“Posisi ada kendala secara administrasi, ada yang tadinya KTP nggak ada H (Haji-red) tiba-tiba ada H. Kemudian ada yang sudah ada nama ejaan yang sebelumnya tidak ada. Namun itu hanya proses administrasi. Sambil berporeses dan akan lakukan terus dan upayakan itu menjadi komitmen,” tutur Iwan. “Saya mohon posisi ya untuk diresmikan bukan berarti selesai tapi terus ini lakukan penggantian tapi hal-hal mendukung,” timpal Iwan.
Iwan menuturkan soal manfaat Bendungan Karian untuk Lebak. Kata Iwan pertama untuk air irigasi, air baku. Kondisi saat ini air baku di Lebak 73 layanan bagi masyarakat, 100 persen persediaan air bersih. “Di samping itu kita lihat juga sangat bagus untuk objek wisata, khususnya masyarakat Lebak,” ujar Iwan.
“Pada saat kita bicara irigasi ini akan memberikan irigasi pada saat air itu kondisinya kurang kemudian ada 0,6 untuk ke Lebak tentu ada perluasan lahan dan ini akan terjadi penambahan produksi padi atau perkebunan. Tentunya memberikan kontribusi PAD,” sambung Iwan.
“Bicara air baku untuk air minum nanti diolah oleh spam tentu bermanfaat kontribusi PAD layanan peluasan layanan air minum atau air bersih bagi masyarakat. Masyarakat akan perluasan layanan kemudian kontribusi terhadap retribusi untuk air minum yang cukup luas. Karena ketersediaan,” tandasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post